Cerita Seks Aku Di Perkosa Berkali-kali - Cerita Dewasa ini akan
menceritakan seorang wanita cantik yang naas diperkosa beramai-ramai,
tapi pada akhirnya wanita tersebut malah menikmati saat-saat ia
diperkosa. Oke langsung saja ke TKP... hehe ovj kali...
Hujan deras di malam ini membuat semua orang malas untuk pergi keluar,
suasana malam ini sangat dingin semakin menambah alasan untuk
orang-orang tidak pergi keluar rumah, begitupula dengan suasana sekitar
rumah Dewi, para tetangga kiri-kanan dan di depan rumah Dewipun enggan
untuk keluar rumah, tidak ada satupun dari para satpam yang meninggalkan
pos jaga mereka, tidak seperti biasanya mereka selalu terlihat
mengobrol di jalanan komplek perumahan mewah itu. Ternyata tidak semua
orang malas berada di luar rumah, sebuah mobil minibus berjalan perlahan
memasuki komplek perumahan mewah itu, tidak ada seorangpun yang
menyadari mobil itu memasuki komplek perumahan mewah itu, karena
derasnya hujan sehingga suara mobil itu tidak terdengar oleh seorangpun
apalagi lampu mobil itu tidak dinyalakan, seolah-olah sedang mencari
alamat ke empat orang di dalam mobil itupun menengok ke kiri dan kanan
jalan, terlihat mobil itupun berhenti di depan rumah Dewi.
“Nampaknya rumah ini yang paling bagus, boss,” kata salah satu orang di dalam mobil itu.
“Hhmmmm…. Rumah baguskan belum tentu isinya bagus juga,” kata orang yang dipanggil boss.
“Tapi boss, kita coba dulu masuk ke situ kalau tidak bagus kita pindah ke rumah yang lainnya,” sahut yang satunya lagi.
“Hhhmmm…baiklah… kita coba masuk kerumah yang ini dulu, baru kalau tidak
bagus kita pindah ke rumah yang lainnya, gua jalanin ilmu sirep gua,
hhhmmmm..kalau gua jalanin dari sini dengan rumah-rumah sebesar ini
paling ilmu gua bisa bikin tidur sekitar 10 rumah, jadi kita harus gerak
cepat kalau tidak ada yang bagus dalam rumah ini, ilmu gua bisa
bertahan hanya sampai subuh saja, begitu kedengaran adzan subuh ilmu gua
pasti hilang pengaruhnya, sekarang jam 9 malam jadi waktu kita lumayan
banyak, untuk masuk ke setiap rumah-rumah yang kena pengaruh ilmu sirep
gua,” kata orang yang dipanggil boss itu.
“Beres Boss,” kata ketiga orang lainnya serempak.
Terlihat sang Boss mulutnya berkumat-kamit merapal ajian ilmu sirepnya,
di dalam pos jaga, Marno dan Dayat yang kebetulan sedang tugas di malam
ini terlihat sedang asyik menonton acara TV, keduanya terlihat
tertawa-tawa menyaksikan lawakan-lawakan di acara TV tersebut, mereka
tidak menyadari kehadiran sebuah mobil di depan rumah Dewi ini, karena
suara hujan yang keras berjatuhan di genteng pos mereka yang
kadang-kadang dibarengi suara guntur yang menggelegar serta suara TV
mereka yang keras. Tak lama mulai terlihat Marno dan Dayat menguap
berkali-kali, kantuk mulai menyerang mereka, kelopak mata mereka terasa
berat, tanpa mereka sadari keduanya jatuh tertidur dengan lelapnya,
mereka berdua sudah terpengaruh oleh ilmu sirep yang dilancarkan orang
yang di dalam mobil minibus itu.
Saat mobil minibus itu berhenti di depan rumah Dewi, Dewi baru saja
selesai mandi dan sedang memakai cream malam di depan meja riasnya,
tubuhnya yang seksipun belum mengenakan satu helai kainpun, selesai
memakai cream malamnya Dewi merasakan kantuk yang sangat kuat menyerang
dirinya, dia merasakan kelopak matanya sangat berat untuk dibuka, karena
sudah tidak tahan lagi akhirnya diapun merebahkan tubuhnya diatas
tempat tidurnya dalam keadaan telanjang bulat, terlihat Dewi sudah
tertidur dengan lelapnya, Dewi sudah tidak memperdulikan dirinya belum
mengenakan pakaian tidurnya karena rasa kantuknya yang sangat kuat
mendera dirinya ini. Rasa kantuk yang sangat kuat ini dirasakan pula
oleh para pembantunya, merekapun tertidur dengan lelapnya, bukan hanya
orang-orang di rumah Dewi saja yang terserang kantuk yang sangat kuat
itu, tetapi orang-orang di rumah-rumah di sekitar rumah Dewipun
terserang rasa kantuk ini dan merekapun jatuh tertidur tanpa menyadari
bahwa mereka semua telah terkena ajian sirep orang yang di dalam mobil
minibus itu.
Kira-kira seperempat jam setelah melancarkan ajian sirepnya, salah satu
dari keempat orang itu keluar dari mobil dengan mengenakan payung, orang
tersebut perlahan-lahan menghampiri gerbang rumah Dewi, dari celah
pintu gerbang orang tersebut mengintip keadaan di balik pintu gerbang
itu, matanya langsung tertuju kearah pos satpam, dan orang tersebut
melihat ke dua satpam rumah Dewi sudah terkulai, orang inipun tersenyum
lalu tanganya menyusup masuk ke dalam pintu gerbang kecil itu dan
menarik grendel pintu gerbang kecil itu, diapun masuk ke dalam gerbang,
setelah berada di dalam dia menutup pintu gerbang kecil itu, orang
tersebut menuju ke pos satpam dan memastikan bahwa ke dua orang satpam
yang ia lihat itu benar-benar tertidur, setelah yakin kedua satpam itu
tertidur pulas, dia lalu membuka pintu gerbang utama rumah Dewi dan
memberi tanda kepada orang di dalam mobil untuk memasukkan mobilnya.
Mobil minibus itupun memasuki pekarangan rumah Dewi, orang itupun
menutup kemabli pintu gerbang utama rumah Dewi setelah mobil minibus itu
berada di dalam pekarangan rumah Dewi, sang sopir memarkir mobilnya di
bawah awning di depan garasi rumah Dewi, terlihat setelah menutup pintu
gerbang utama itu orang tersebut segera menghampiri ketiga rekannya yang
saat itu keluar dari mobil.
“hehehehehe…hebat boss, ilmumu hebat, pada ngorok dach tuch satpam, perlu gua ikat gak boss,” kata orang itu.
“hehehehehe…iyach dong gak percuma gua berguru sepuluh tahun, gak perlu
mereka gak akan bangun biar ada gempa sekalipun, mereka semua bisa
terbangun kalau mendengar adzan subuh saja, dan tidak akan menyadari
bahwa mereka baru saja terkena ajian gua,” kata si Boss.
“Ayo sekarang kita masuki rumah ini, kita lakukan dengan cepat, kalau
hasilnya kurang memuaskan, kita bisa garap rumah yang lainnya,” lanjut
si Boss.
“Siap boss,” ketiga orang itu menjawab serempak.
Ke empat orang itu mulai memasuki rumah Dewi melalui pintu garasinya,
satu per satu ruangan di rumah Dewi mereka masuki dan mereka periksa
semuanya tanpa terlewat, satu per satu setiap lemari dan laci mereka
geledah, mereka menggeledah dengan teliti tanpa mengobrak-abrik isi dari
lemari atau laci, nampaknya mereka sudah sering melakukan perampokan,
terlihat dari cara mereka yang tenang tidak tergesa-gesa dan tidak
mengobrak-abrik isi lemari atau laci, sehingga si empunya baru menyadari
mereka kerampokan adalah saat mereka membutuhkan barang-barang mereka,
dan nampaknya juga mereka tidak memperdulikan dengan barang-barang
elektronik, yang mereka incar adalah perhiasan-perhiasan.
Ruangan demi ruangan telah selesai mereka geledah, perhiasan yang telah
mereka dapatkan saat ini tidaklah terlalu banyak karena mereka hanya
mendapatkan dari kamar anak tirinya Dewi dan dari ruang kerjanya saja,
terlihat wajah mereka menampakkan kekecewaan dengan hasil yang telah
mereka peroleh saat ini, yang tertinggal belum mereka geledah hanya 1
ruangan lagi, dan ruangan itu adalah kamar tidurnya Dewi, mereka
berempat sangat berharap dari ruangan yang tersisa ini mereka akan
mendapatkan lebih banyak lagi perhiasan agar mereka tidak perlu menjarah
rumah-rumah yang lainnya, 1 rumah sudah cukup untuk malam ini bila
mereka memperoleh perhiasan yang cukup untuk dibagi berempat.
Ke empat orang inipun bergegas masuk kedalam kamar tidur Dewi, orang
terakhir menutup pintu kamar tidur Dewi dan menguncinya, mereka selalu
melakukan hal tersebut sekedar berjaga-jaga saja apabila ada orang yang
terbangun dari ajian boss mereka walaupun boss mereka bilang bahwa tidak
ada yang bangun sebelum adzan subuh, saat ke empat orang itu menyusup
masuk ke dalam kamar tidur Dewi itu, mereka menjadi tertegun saat
melihat di atas tempat tidur tergolek sesosok tubuh wanita telanjang, ke
empatnya hampir berbarengan menelan air liur mereka masing-masing.
Ke empat pasang mata mereka terbelalak saat melihat tubuh telanjang
Dewi, mereka melihat sepasang bukit kembar Dewi yang mengkal seperti tak
pernah tersentuh oleh tangan lelaki bergerak perlahan naik turun
seiring dengan nafas Dewi yang sedang terlelap tidur, mereka juga
melihat gundukan hitam yang terawat di atas belahan vaginanya, kemaluan
mereka segera menggeliat bangun melihat pemandangan seperti ini yang
belum pernah mereka lihat seumur hidup mereka.
Keempat orang ini bukanlah baru pertama kali melihat perempuan
telanjang, sudah sering mereka melihat tubuh-tubuh telanjang, tapi baru
pertama kali ini mereka melihat tubuh telanjang yang semulus ini dan
kedua payudaranya yang sangat indah, ke empat orang ini berpandangan
mata, di wajah mereka tersungging senyuman, nampak ke empat orang itu
menghampiri tempat tidur Dewi, rupanya mereka lupa dengan tujuan mereka
yaitu merampok rumah Dewi ini, saat ini dalam pikiran mereka adalah
ingin melampiaskan nafsu birahi mereka pada tubuh telanjang Dewi, ke
empat orang ini bagaikan singa-singa lapar yang mendapatkan suguhan
daging yang siap di santap, tanpa ada yang memberi aba-aba ke empat
orang itu serempak melucuti pakaian yang mereka kenakan. Dengan tubuh
yang sudah telanjang bulat dan dengan kemaluan yang sudah berdiri
ngaceng, ke empatnya kembali berpandangan sambil menyeringai, malam ini
mereka mendapatkan durian runtuh karena mereka akan menikmati tubuh
mulus si empunya rumah, mereka tahu bahwa tubuh telanjang yang berada di
depan mata mereka adalan si empunya rumah karena mereka lihat dari
bentuk dan besarnya kamar tidur ini, tapi yang mereka tidak sangka
adalah si empunya rumah ini sangat cantik dan memiliki tubuh yang seksi,
dan secara kebetulan juga mereka mendapatkan nyonya rumah ini tertidur
dalam keadaan telanjang bulat serta sendirian di kamar tidurnya.
Tubuh telanjang ke empat orang itu dengan senjata masing-masing yang
teracung menghampiri tubuh telanjang Dewi yang sedang terlelap tidur,
tubuh Dewi dengan mudah mereka geser ke tengah tempat tidur, salah satu
dari ke empat orang itu yang selalu dipanggil boss oleh yang lainnya
segera menghampiri bagian bawah tubuh Dewi, kedua kakinya Dewi di buka
lebar-lebar, sehingga bibir vagina Dewi terpampang dengan jelas oleh
mata mereka, kedua tangan si boss mulai merambah bibir vagina Dewi dan
mulai menguakkan vagina Dewi, sehingga lubang senggama Dewi yang
berwarna merah muda terpampang di mata si boss rampok itu, terlihat
lubang senggama Dewi begitu kecil si bosspun menyeringai melihat hal
itu.
“Gila…lubang memeknya masih rapet nich, kecil bener seperti lubang memek perawan aja,” kata si Boss.
“masa sich boss, dia kan punya suami masa lubang memeknya kecil,” kata si orang yang membuka pintu gerbang.
“Loe lihat aja sendiri kalau gak percaya Dul,” kata si boss.
“Hahahaha…si Abdul bukan gak percaya boss, tapi dia pengen lihat tuch,” kata orang yang satunya lagi.
“Ehhh…kan bukan gua aja yang pengen lihat, loe sama si komar pasti pengen juga lihat kan,” kata si Abdul.
“Lha kalau gua sih pasti pengen lihat yang di bilang si boss, kalau si
Amir sich gak mau lihat, hehehehe…dia sih mau masukin kontolnya aja
tuch,” kata si Komar
“hehehe…kalau itu sich pasti, tapi gua juga penasaran ama perkataan si
boss tuch, masa sich orang yang punya suami lubang memeknya kecil,
seperti gak pernah dientot aja ama lakinya,” kata si Amir.
“Ckckckckkckck…..” ketiga orang itu berdecak setelah menyaksikan lubang
memek Dewi yang betul-betul kecil seperti tidak pernah di terobos
kemaluan lelaki saja.
“Khan…bener yang gua bilang, ini suaminya pasti udah impoten, punya
istri bahenol seperti begini gak pernah dipakai,” kata si Boss.
“kita aja yang bantuin suaminya boss, biar nich nyonya bisa ngerasain enaknya di entot,” kata si Abdul.
“Hehehehe….tenang Dul, gua dulu baru udah gitu giliran kalian ngerasain nich memek,” kata si boss.
“Untuk sekarang kalian nikmatin saja dulu minuman pembukanya, giliran
jangan rebutan,” kata si boss sambil menunjuk kedua payudara Dewi.
Komar, Amir dan Abdul berunding menentukan siapa yang duluan
mengenyot-ngenyot susu Dewi, akhirnya mereka memutuskan Amir dan Komar
yang bertugas mengenyoti payudara Dewi sementara Abdul kebagian bibir
Dewi, Dewi mendesah dalam tidurnya saat kedua mulut Amir dan Komar
menyerang kedua buah dadanya, Amir menyerang payudara Dewi yang sebelah
kiri sementara yang sebelah kanan di serbu dengan penuh nafsu oleh
Komar, kedua orang itu menghisap-hisap kedua putingnya Dewi dengan rakus
sementara tangan merekapun tidak mau ketinggalan meremas-remas
payudaranya yang mengkal.
“Hhhhmmmm…sslrrrpppp….gilaaaa…bosss…teteknya aja masih mengkal bener
nich… hhmmmm…sssllrrrppp..hhhmmm…sslrrrppp….tetek perawan aja kalah
mengkalnya…. Hhhmmmm…ssllrrrppp….kayanya nich tetek di kasih silikon
nich,” kata Amir di tengah kesibukannya menghisap-hisap payudara Dewi.
“Iyaachhh…bosss…bener…kata si Amir…wuiiihhh…beruntung bener nich kita malam ini,” Komar menimpali perkataan Amir.
“yach udah nikmatin aja rejeki nomplok ini, gak akan ketemu dua kali
yang model beginian sich, gua mau nikmatin ngejilat memeknya yang
sempit,” kata si boss. Lidah si boss mulai menjulur ke bibir vagina
Dewi, dengan penuh nafsu bibir vagina Dewi mulai dijilatinya, diselingi
dengan hisapan-hisapan lembut di kelentitnya Dewi, terdengar Dewi
mendesah kembali di dalam tidurnya, suara desahan Dewi bercampur aduk
dengan suara sruputan ketiga orang itu yang sedang asyik menghisap-hisap
kedua tetek dan kelentit Dewi, sementara Abdul hanya pasrah mendapatkan
bibir Dewi, dia hanya bisa mengoles-oleskan kemaluannya di bibir Dewi
yang sedang mendesah, entah Dewi sedang bermimpi apa saat ini. Kedua
putingnya Dewipun sudah mencuat, karena hisapan Amir dan Komar, kedua
putingnya itu sudah mengeras, lidah Amir dan Komarpun menari-nari di
kedua putingnya Dewi itu, sementara si bosspun melihat kelentitnya Dewi
sudah menongol keluar dari persembunyiannya akibat hisapan-hisapannya,
memek Dewipun sudah mulai basah oleh air ludah si boss dan cairan
precumnya Dewi, si boss sudah merasakan vagina Dewi yang sedang di
jilatinya itu mengeluarkan cairan precumnya, karena lidahnya sudah
merasakan vagina itu menjadi asin.
“hhhmmmm….sslllrrrppp….gila…nich..memek..wangi bener…gurih lagi
rasanya…bener-bener jarang dipake nich memek….kasihan bener nich
cewek..gak pernah disentuh ama lakinya….” Kata si boss di tengah
kesibukannya menjilati vagina dan menghisap klitoris Dewi. Si boss tidak
tahu bahwa vagina Dewi sudah mendapatkan servis dari Ki Jaya sehingga
vaginanya seperti tidak pernah dipake dan memeknya selalu wangi.
“Boss, gimana kalau ini cewek boss bikin sadar, biar punya gua bisa diemut-emut mulutnya nich,” kata Abdul.
“Sabar Dul, nanti juga dia akan sadar sendiri, ilmu sirep gua bukan
hanya sirna kalau ngedengin adzan subuh tapi juga hilang dengan
sendirinya bila yang terkena ilmu sirep gua, lubang memeknya dimasukin
kontol gua, jadi sabar ntar begitu kontol gua mulai masuk ke dalam
lubang memeknya, dia akan sadar dengan sendirinya,” jelas si boss.
“Yach udah cepet masukin tuch kontol, biar kontol gua juga bisa ngerasain diemut-emut bibir nich cewek,” kata Abdul lagi.
“hehehehehe…gak sabaran bener loe,” kata si boss.
Si bosspun mulai bersimpuh di depan selangkangan Dewi, dia mulai
mengarahkan kemaluannya ke vagina Dewi, kepala penisnya mulai ia
selipkan di belahan vagina Dewi,
Sssllleeeeeeppppppp….nampak kepala penisnya mulai hilang dalam jepitan
vagina Dewi, si boss melenguh panjang bersamaan dengan lenguhan Dewi
yang masih tertidur itu.
“ooouuugghhhhh….gilaaaa….memeknya bener-bener rapet….,” lenguh si Boss
merasakan jepitan vagina Dewi yang sangat ketat menjepit kepala
penisnya.
Kedua tangan si boss mulai memegangi bagian dalam paha Dewi dan
menekannya keluar sehingga kedua kaki Dewi semakin mengangkang, lalu
dengan perlahan dia mulai melesakkan penisnya menerobos lubang senggama
Dewi, si boss merasakan betapa sempitnya lubang senggama Dewi ini,
dinding vaginanya menempel ketat pada batang kemaluannya, si boss ini
merasakan enak yang sangat luar biasa, lenguhan panjangnya terdengar
saat dia menekan masuk kemaluannya itu.
“Ooooooooohhhhhh…mak dirodok, memeknya peret
sekali…..ooooohhhhhhhh…kontol gua …oooooooooohhhhh….kejepit sekali……”
lenguh si boss.
Betul apa yang dibilang si boss, saat kemaluan si boss mulai menerobos
lubang vagina Dewi, perlahan-lahan Dewi mulai membuka matanya dan Dewi
terkejut saat melihat tubuh telanjang Abdul dan batang kemaluannya yang
menempel di bibirnya, ia berusaha bergerak tapi usahanya sia-sia karena
tubuh, tangan dan kakinya berada dalam cengkraman ke 4 orang itu, Dewi
baru menyadari bahwa bukan hanya Abdul saja yang ada dalam ruangan ini,
tetapi ada 3 orang lagi yang berada dalam ruangan ini dan tubuh
merekapun tanpa penutup sehelai kainpun. Dewi heran dengan kehadiran ke
empat orang tak dikenal ini di kamar tidurnya dan dalam keadaan
bertelanjang bulat, dan ia bertambah heran karena saat ini dia merasakan
lubang vaginanya tersumpal oleh kemaluan salah satu dari keempat orang
ini, dalam hatinya dia sebetulnya merasa senang karena malam ini
vaginanya sedang tersumpal oleh kemaluan lelaki, tapi dia pura-pura
berontak mencoba untuk melepaskan sumpalan kemaluan tersebut di lubang
vaginanya, tapi rontaannya tidak membuahkan hasil karena ke empat orang
ini memegangi dengan kuat, tubuh mereka tidaklah besar tapi berotot dan
keempat tubuh mereka banyak dihiasi dengan tatoo, wajah mereka semua
sangat menyeramkan jauh dari tampan, Dewi menyadari bahwa rumahnya saat
ini kemasukan perampok yang saat ini sedang berada di dalam kamar
tidurnya, dan salah satu dari mereka sedang membenamkan kemaluannya ke
dalam lubang vaginanya.
“Eeeehhh…mau apa kalian….lepaskanaku…jangan…jangan…tolong ambil yang
kalian mau tapi jangan perkosaaku, heeeeggghhhh,” kata Dewi sambil masih
berusaha meronta dan melenguh saat si boss membenamkan dalam-dalam
penisnya di dalam lubang vaginanya.
“Sssstttt…tenang…neng…tenang…biarpun kamu berteriak sekuat-kuatnya tidak
akan ada yang mendengar dan tidak akan ada yang datang untuk menolong,
jadi nikmatin aja titit-titit kami ini, hehehehehehe…kamu pastikan
merasa kesepian tidak pernah ada yang memberikan
kehangatan….sama..hehehehe…tidak pernah ada yang menengoki memekmu, jadi
biar kami yang memberikan itu semua sama kamu,” kata Abdul sambil
berusaha memasukkan penisnya ke dalam mulut Dewi.
Dewi masih berusaha meronta dan kepalanya bergoyang ke kiri dan kanan
menghindari penis si Abdul yang sedang berusaha untuk memasuki mulutnya,
sementara Amir dan Komar menahan dengan kuat kedua tangan Dewi, dan
mulut mereka masih menyerang kedua payudara dan putingnya, dan si boss
yang saat ini sedang merasakan penisnya terbenam dalam vagina Dewipun
memegangi dengan kuatnya kedua kakinya, kedua tangannya yang berotot
memegangi dengan kuat kedua paha Dewi dan menekannya kearah luar
sementara itu pantatnya mulai memompa maju-mundur, dan si boss mulai
merasakan ketatnya dinding vagina Dewi bergesekan dengan batang
kemaluannya yang keluar-masuk seirama dengan gerakan maju-mundur
pantatnya.
”oooooggghhhh…gila…neng…memekmu bener-bener rapet sekali nich, eecchhhh…
berdenyut lagi.. uuuiiiiihhhh….kontolku seperti diremas-remas sama
memekmu nich…. Oooohhhhh….goblok bener nich suamimu neng, punya memek
begini gak pernah dipakai, biarlah gua aja yang makai dan menikmati
memek sempit ini,” lenguh si boss.
Abdul masih berusaha memasukkan penisnya ke dalam mulut Dewi, dengan
dengkulnya dan tangan kirinya dia menahan kepala Dewi agar tidak bisa
bergoyang kekiri dan kekanan, lalu tangan kanannya memegangi kontolnya
dan menekankan ke bibir Dewi, karena mulut Dewi masih tertutup akhirnya
dia memencet hidung Dewi sehingga Dewi gelagapan berusaha nafas dengan
mulutnya, saat mulutnya Dewi terbuka dengan sigap Abdul memasukkan
penisnya ke dalam mulut Dewi.
“Gggggllluuuuupppp……” Dewi gelagapan saat penis Abdul menerobos mulutnya.
“Oooooohhhhh….ayo neng emut-emut kontolku ini……jilatin
kontolku…ayooo…gak usah malu-malu…kan kamu jarang dapet kontol neng, ini
mumpung ada jadi nikmatin ajach..hehehehehehe,” Abdul terkekeh saat
berhasil memasukkan penisnya ke dalam mulut Dewi.
Diserang oleh ke empat orang ini Dewi sebetulnya merasa senang, dia
berpikir malam ini dia akan dapat menikmati 4 batang kemaluan mereka,
tapi karena mereka bukanlah orang-orang yang ia kenal, maka dia tetap
pura-pura berusaha menolak sambil dia mulai merasakan enak vaginanya
disodok-sodok oleh kemaluan si boss, Dewi berusaha tidak memperlihatkan
dan mengeluarkan suara-suara desahan, karena dia ingin merasakan
perkosaan yang sedang di alaminya ini, perbuatan kasar mereka memberikan
sensasi kenikmatan yang berbeda. Memang perbuatan-perbuatan ke empat
orang ini kasar-kasar, si boss yang sedang mengeluar-masukkan penisnya
di vagina Dewi, sodokan-sodokan yang di lakukannya terbilang kasar
terutama saat dia menghujamkan batang itu ke dalam lubang Dewi, gerakan
keluar masuknya tidak bisa dibilang halus, entah karena si boss ini
mantan residivis jadi perbuatannya kasar atau karena dia sangat bernafsu
sekali menyetubuhi Dewi, penisnya keluar masuk di lubang senggama Dewi
dengan cepat dan kasar, Dewi ingin mendesah keenakan tapi dia berusaha
untuk menahan mulutnya tidak mengeluarkan suara desahan.
Amir dan Komarpun perlakuan mereka di kedua payudara Dewi sangat kasar,
remasan-remasan tangan mereka sungguh kasar entah karena tangan mereka
yang kasar atau karena mereka memang kasar karena mereka juga bekas
residivis, terlihat kedua payudara Dewi yang mengkal itu memerah bekas
jari-jemari tangan mereka, kedua putingnya Dewipun tak luput dari
perlakuan kasar mereka, kedua putingnya Dewi terlihat semakin mencuat
dan mengeras akibat perlakuan kasar mereka, kedua putingnya Dewi sering
mereka tarik-tarik menggunakan mulut mereka dan dihisap-hisap dengan
kuatnya. Abdulpun begitu juga, kontolnya sering ia pukul-pukulkan di
bibirnya Dewi, dan saat di dalam mulut Dewi iapun menyodok-nyodokkan
kontolnya itu dengan kasar, terlihat pipi Dewi sering melembung akibat
sodokan kontolnya, Dewipun sering gelagapan saat Abdul
menyodok-nyodokkan kontolnya itu, tapi Dewi sendiri merasakan enak dan
sakit di perlakukan begitu oleh mereka.
“Sudddaaahhhh…hentikaan…jangan…aaaduuuuhhh…sakiitt…saakiiittt…toooloongg…hentikan…aaddduuuhhhh…..to
loooonnggg…hentikkaaannn….suddaaahhh…adduuuhhh…amp
uuuunnn….sakiiiittt….” Dewi pura-pura merintih kesakitan tapi sangat
menikmati permainan mereka.
“Oooohhhhh…aaachhh…neng…nikmatin…aja….hehehhehe….o oooohhhhh….memekmu
bener-benerrr…..enaaak….belum pernah gua nikmatin memek yang seenak
punyamu neng….oooohhhhhh….” si boss mendesah keenakan.
“Iyaaachhh..nich…bosss…..mulutnya…juga enak…lembut di
kontolku…..hehhehehe…. boss…cepetan dach tuch ngentotin memeknya…gua
juga pengen ngerasain batang gua di jepit memeknya nich….oooooooohhh….”
kata si Abdul.
“Emang loe doang yang pengen ngerasain jepitan memeknya Dul, gua juga
pengen nich, hehehehehehe…..toketnya….mengkal sekali
nich….hhhhmmm…sslllrrpppp…. putingnya udah ngaceng nich boss….nampaknya
si eneng nich sudah terangsang juga….hhhmmm. ….sssllrrrppppp…..sakit
tapi enak yach neng….hehehehhe…..hhhmmm…sssllrrrpppp…,” kata Amir yang
sibuk dengan tetek Dewi.
“hooh….gua juga pengen…nich…kontolku udah ngaceng bener nich….pengen
masuk ke dalam memeknya…..masa…gua cuman ngisepin toketnya doang…..nich
putingnya juga udah ngaceng gua isepin….hehehhee…..” kata si Komar yang
sama-sama sibuk di payudara yang satunya.
Selama ini belum pernah Dewi mendapat perlakuan kasar seperti sekarang
dia alami, biasanya lelaki yang menyetubuhinya memperlakukannya dengan
lembut, walaupun Bambang pernah memperkosanya tapi tidak sekasar yang
mereka lakukan sekarang ini, Dewi merasakan sakit tapi juga enak, dia
ingin mendesah dan merintih-rintih, tapi dia berusaha menahan mulutnya
untuk tidak mengeluarkan suara desahan atau rintihan. Abdul dan bossnya
semakin gencar mengeluar-masukkan kemaluan mereka di mulut dan vagina
Dewi, keduanya seperti sedang berlomba untuk mencapai puncak kenikmatan
mereka, gerakan mereka berdua bertambah cepat, Dewi semakin bertambah
gelagapan meladeni kemaluan Abdul yang keluar masuk di mulutnya, pipinya
Dewi terlihat menggembung dan mengempis dengan cepat juga seirama
dengan keluar masuk penis Abdul, gerakan merekapun sudah mulai tidak
beraturan, nampaknya Abdul dan sang boss akan segera mencapai puncak
kenikmatan mereka.
“Oooohhhh…neeeenngg….enaaaknya…ngentotin memeeekkmuuu…..oooohhhh… gua
udah gak tahan lagi nich….ooohhhh…gua mau ngecreeett…..oooohhhh…neeenggg
enak. Guaaaa keluaaaarrr…aaacchhhh….neengg….terimmaaa…pejuh
guaaa…nichhh…aahhh sedaaaappp…..” si boss mengerang panjang.
Creeeettt….creeeettt…creeettt….creeetttt…kontol si boss menembakkan air
maninya di dalam rongga senggama Dewi, Dewi merasakan betapa hangatnya
cairan sperma si boss ini, terlihat si boss menekan dalam-dalam penisnya
bersamaan dengan muncratnya air maninya itu, tubuh si boss mengejang
saat menembakkan spermanya.
Creeeettt….creeeettt….ccreeettt….creeettt….sperma Abdulpun ikutan
muncrat di dalam mulut Dewi, bertepatan dengan penisnya memuntahkan
lahar kenikmatannya Abdulpun menekan penisnya ke dalam mulut Dewi, Dewi
bertambah gelagapan saat penis itu masuk lebih dalam di mulutnya
sehingga menyentuh anak tekaknya dan Dewipun tersedak saat sperma si
Abdul mulai membanjiri kerongkongannya.
“Neeengg….gua juga ngecret nich…oooohhh….telan pejuhku….neng….oooohhhh…” Abdul mengerang menyambut puncak kenikmatannya.
“Uuhuuk…uuuhukk…..aaarrrgghhh….uuuhuukkk…uuhuuukkk ….” Dewi tersedak saat kerongkongannya diterjang sperma si Abdul.
Setelah tetes terakhir air mani mereka menetes keluar, keduanya hampir
berbarengan mencabut kemaluan mereka masing-masing dari mulut dan vagina
Dewi, sang boss melihat lubang senggama Dewi empot-empotan seperti
pantat ayam, dan dari dalam lubang vagina Dewi mengalir cairan putih
kepunyaannya, spermanya mengalir keluar perlahan-lahan seolah-olah
sedang dipompa keluar oleh lubang senggama Dewi yang sedang
empot-empotan itu.
“Boss…giliran kita nich…ngerasain memeknya dong,” kata si Amir
“Mar, gua duluan yach ngentotin memeknya si eneng ini, hehehehe loe
terakhir aja yach,” lanjut si Amir, sambil memposisikan tubuhnya di
depan selangkangan Dewi.
“Waahhh….masa gua terakhir sich, kita barengan aja Mir, loe ngentot
memeknya, biar gua yang entot boolnya….hehehehe…pasti enak juga
tuch….gua pengen nyobain kaya di film-film tuch…pasti bool si eneng
masih perawan,” kata si Komar.
“Yach udah kalau loe mau ngentotin bool si eneng, berarti si eneng harus
naikin gua, ayo neng buruan, gua udah gak tahan pengen ngerasain
sempitnya memekmu..hehehehe… tadikan lubang atas dan bawah loe udah
ngerasain kontol-kontol boss gua dan si Abdul, sekarang lubang depan dan
belakang ngerasain kita punya…hehehehhe,” kata si Amir sambil menarik
tangan Dewi untuk bangun dan menindih tubuhnya.
Si Abdul dan sang boss membantu Amir dengan memposisikan tubuh Dewi
diatas tubuh si Amir, dan memposisikan selangkangan Dewi diatas
selangkangan Amir, Amir mendapatkan bantuan dari si Abdul dan sang boss,
melepaskan pegangannya pada Dewi dan mulai memegangi penisnya sendiri,
dia pegangi penisnya sehingga berdiri tepat berhadapan dengan vagina
Dewi, kepala penisnya dia arahkan ke lubang vagina Dewi dan
diselipkannya…sssslllleeeeeeppppp…kepala penis itu pun terjepit oleh
vagina Dewi,
“Uuuaaaahhhh…bener….kata si boss nich...memeknya
rapet…hehehehe…Dul…tekan tubuh si eneng kebawah dong... hehehehe….biar
si ujangku masuk kedalam memeknya” kata si Amir.
Si Abdul dengan dibantu si boss mulai menekan tubuh Dewi kebawah,
dan..bblllleeesssss penis si Amir tertelan seluruhnya oleh vagina Dewi,
Komar yang melihat vagina Dewi sudah menelan penis Amirpun mulai
menghampiri mereka, didorongnya tubuh Dewi hingga jatuh dalam
pelukannya. Amir segera memeluk tubuh Dewi dengan erat sehingga Dewi
sulit untuk berontak, lalu Komar menyelipkan penisnya ke lubang anus
Dewi….ssslleeeeppppppp…..kepala penisnya mulai menyeruak masuk di lubang
anus Dewi, tanpa menunggu lama lagi Komar yang memang sudah sangat
bernafsu itu segera menghentakkan kontolnya kuat-kuat,
bbbblllleeeeeeesssssssss……penis itu masuk seluruhnya di dalam lubang
anus Dewi.
“Aaadddduuuhhhhh……..saaakiiittt…..aaduuuuhhh….ssud aaahhh…cabut…pantatku
sakit adduuuhhh….aampuuunn…sudaah…ammpuuunn…jangan…terus in..aduuhh….”
Dewi berpura-pura kesakitan padahal dia sedang merasakan keenakan di
terobos oleh kedua batang kemaluan mereka.
“Wuuihhh….emang belon pernah ada yang pakai nich boolnya si eneng, asli
masih rapet-pet…hehehehhee…beruntung gua dach dapatin lobang yang masih
perawan…uuuhhhh gillaaaa….ngempot juga nich bool kaya boolnya
ayam…hahahahaha…Mir…enak juga nich dapetin bool si eneng” Kata si Komar
“Uuuuhhh…memeknya tambah sempit aja nich, gara-gara kontolmu nyumpalin
boolnya tuch, emang enak nich memek si eneng, jarang dipake ama lakinya
kita yang beruntung jadinya ngerasain rapetnya memek si eneng…hehehehe…”
kata si Amir.
“Mar, boolnya masih perawan tar gua mau nyobain juga ach….memeknya masih
rapet seperti memek perawan, eeehhh…boolnya juga gak pernah ada yang
pakai, komplit dach si eneng nich punya dua lubang yang satu jarang
dipake yang atunya masih perawan…” kata si boss.
“iyach nich boss, sepertinya baru kita nich yang pakai, rapet bener nich
boolnya…enak boss, boolnya juga ngempot nich
boss….uuuuiiihhh…nikmaaaaat….ooooohhhh….” kata Komar lagi sambil mulai
mengeluar masukkan kontolnya itu dalam lubang anusnya Dewi.
Dengan kedua tangan memegangi pinggang Dewi, Komar mulai
memaju-mundurkan tubuhnya Dewi dengan cepat, sehingga kedua batang
kemaluan mereka dengan cepat keluar masuk di dalam lubang memek dan anus
Dewi, Komar dan Amir melenguh keenakan merasakan sempitnya
lubang-lubang Dewi, Dewi sendiri merasakan enak disetubuhi oleh mereka
ini,
sssrrrttttt…blleeeess….srrrrttt…bbleesss….sssrrtt… .bleesssss nampak
kedua batang kemaluan Amir dan Komar bagaikan piston mesin keluar masuk
di kedua lubang Dewi dengan cepatnya.
“Uuuggghhh….bener…enak..nich..si eneng…ooohhh…kontolku kejepit bener
nich ama memek si eneng….oooohhh….hhhmmmm….ssslllrrrppp….ooohh…hhhmm
m…ssllrrrppp …oooohhh….hhhmm….sssllrrrpppp….” Amir melenguh sambil
mulutnya sibuk menghisap-hisap payudara Dewi yang tepat bergantungan di
depan wajahnya, kedua tangannya juga ikut meremas-remas kedua gunung
kembar Dewi itu.
“Adduuuhhh….sudaaaahhh…saaakiiittt….aaaduuuhhh…aaa mmppuuunn…saaakiitt…
sudaaaahhh…baaanggg….caabuuuttt…punya kaliann….aaduuuhhh…” Dewi merintih
pura-pura kesakitan padahal dia merasakan enak yang luar biasa
disetubuhi oleh mereka dengan kasar dan cepat.
“Eeehh…neng…nikmatin aja batang-batang kita ini….hehehee….ntar juga gak
sakit lagi yang ada malah enak, oooohhh…..neng…ooohhh…boolmu enak…bener
nich…ooohhh… jarang dipake sich si eneng…jadi kesakitan dientot
kita-kita….hehehhee….oooohhh…. sedaaaaapppp….nikmaaaattt….ooooohhh…,”
Komarpun melenguh keenakan.
“Gimana neng, enak gak dientot oleh dua orang
sekaligus….hahahahaha…pasti enak yach, kasihan si eneng biasanya jarang
di entot yach, sekarang begitu dientot sekaligus dua orang yang
ngentotin…pasti enak…yach…” si boss berkata pada Dewi, sambil memegangi
dagu Dewi.
“Ampuun..baannggg…ampppuunnn….sudaaaahhh…baang…jan gann perkosa saya
lagi aaddduuuhhhh…sakkkiiittt…..” Dewi berkata pura-pura minta di
hentikan entotan mereka di kedua lubangnya, tapi dalam hatinya dia
memohon untuk jangan berhenti mengentotin dirinya.
“Hahahahaha…kenapa minta berhenti….kan si eneng jarang dientot ama
lakinya, biar kita aja yach yang bantuin ngentotin….kasihan kan tuch
memek kaga pernah ada yang tengokin ama ngairin….hahahahaha…tenang
neng…waktu kita masih panjang…kita akan bikin eneng puas,” kata si boss
lagi.
Sementara itu Komar semakin cepat menggerakkan tubuh Dewi maju mundur,
sehingga penisnya dan penis Amir semakin bertambah cepat keluar-masuk di
kedua lubang Dewi. Dewipun semakin merintih-rintih berpura-pura
kesakitan, Komar dan Amirpun melenguh-lenguh keenakan merasakan jepitan
lubang anus dan vagina Dewi yang sempit, sementara itu Abdul dan sang
boss mulai terangsang, batang-batang kemaluan mereka mulai bangun
kembali, nafsu birahi mereka timbul kembali menyaksikan aksi kedua teman
mereka yang sedang menggarap tubuh sexy Dewi.
“Addduuuuhhh….sudaaaahh…ssuddaaahh…ampppuunnn….tol ong hentikan…aduuuhhh
aamppuunn…” Dewi merintih pura-pura kesakitan padahal sedang merasa
keenakan di genjot oleh batang-batang kemaluan Amir dan Komar.
“Aaaacchhhh…neng…kalau enak bilang enak ajach ngerasain di entot
kita-kita, oooohhh sedaaappp…nikmaaatt…bosss…mulutnya bawel juga tuch
minta dientot juga kali…. Hehehehe….masukin aja kontolmu tuch kedalam
mulutnya, lagian kontolmu udah ngaceng lagi tuch boss…hehehehe...biar si
eneng nich makin ngerasa keenakan… ooohhhhhh….” Kata si Komar sambil
mengerang keenakan.
Terlihat si boss menghampiri wajah Dewi, kontolnya yang sudah ngaceng
itu di sodorkan ke mulutnya Dewi, dan dengan cepat penisnya masuk
kedalam mulut Dewi yang sedang merintih-rintih pura-pura kesakitan,
sekarang ke tiga lubang Dewi sudah terisi oleh batang-batang kemaluan
mereka, dan si boss hanya memegangi kepala Dewi saja karena tubuh Dewi
yang bergerak maju-mundur akibat dorongan tangan si Komar di pinggang
Dewi, sehingga sang boss tidak perlu repot untuk memaju-mundurkan
penisnya di mulut Dewi.
“Uuaaaahhh….lembutnya nich bibir si eneng, ayo neng kenyot-kenyot
kontolku…mending tuch mulut di pakai ngenyotin kontolku daripada
merintih kesakitan melulu…hehehe…
oooohhh…sedaaappp….yaaacchhh…kenyot…ayooo jangan malu-malu
kenyot…..ooohhh nikmatnya mulutmu neng,” kata si boss yang merasakan
enak kontolnya keluar-masuk di mulut Dewi.
“hhmmmm….hhhmmmm….hhhmmmm…..ggllleeekkkk…..hhhmmm m…gllleekkkk….” Dewi bergumam.
Ketiga batang kemaluan mereka yang memenuhi ketiga lubangnya membuat
Dewi semakin keenakan, tetapi sampai saat ini Dewi tetap pura-pura
kesakitan, dia pura-pura tidak mau meladeni permainan mereka padahal
sesungguhnya Dewi merasakan nikmat luar biasa merasakan perlakuan kasar
mereka ini, sebetulnya dia ingin berteriak kepada mereka untuk
mempercepat sodokan-sodokan mereka di kedua lubangnya. Ia sudah
mendekati puncak kenikmatannya, lubang vaginanya semakin berdenyut,
gelegak lahar kenikmatannya sudah di ambang pintu bersiap untuk muncrat
keluar, tetapi Dewi harus bersabar untuk tidak memperlihatkan pada
mereka bahwa dirinya akan segera mencapai puncak kenikmatannya akibat
sodokan-sodokan batang kemaluan mereka sampai dia yakin ke empat orang
itu betul-betul takluk dan tunduk pada dirinya. Komar semakin menggila,
kedua tangannya semakin cepat mendorong dan menarik tubuh Dewi,
dibarengi dengan gerakan pantatnya yang menghujam saat dia menarik
pinggang Dewi, sehingga penisnya menghujam dalam-dalam di lubang anus
Dewi, Komar merasakan puncak birahinya akan segera ia raih,
gerakannyapun semakin bertambah cepat dan kasar, Amir sendiri terlihat
mengangkat pantatnya saat Komar menarik tubuh Dewi, sehingga penisnya
juga semakin menyeruak masuk di lubang senggama Dewi,
Amirpun merasakan hal yang sama puncak kenikmatannya akan segera ia rengkuh.
“Mar…cepetin gerakan tanganmu itu…oooohhh…gua mau
ngecret…nich…aaahhh…gak tahan lagi nich kontolku dijepit memeknya neng
ini……enaaaakkk…beneerr…cepet…Mar.
cepet….uuuuuggghhh……gilaaaaa…..memeknyaa….oooogghh h….guaaaaa…ngecret..
Dach…oooohhh……neng…terima…pejuhku…nich….oooohhhh…. ,” Amir mengerang menyambut puncak kenikmatannya.
Ccreeeeettt….ccreeett…creeeeett….ccreeett….ccreeet t…..kontolnya Amir
memuntahkan lahar kenikmatannya di dalam relung senggama Dewi, Dewi
merasakan dinding rahimnya menjadi hangat oleh semburan sperma Amir.
“udah ngecret…loe….Mir….oooouuugghhh…enak…gua juga mau ngecret
nich…kontolku juga..enaaakkk dijepit boolnya….ooohhh…neng….gua juga mau
keluar…nich….ooohhh.. enak…ngentotin boolmu
neng….aaahhh…..neng…terimaaaa….spermaku…nich….aaah h
nikmaaaaat….aaaahhh…..neng…..aaahhh….neng…..” Komarpun mengerang saat
penisnya menyemburkan air maninya membasahi lubang anus Dewi.
Creeeettt…creeettt….creeettt…creettttt….creeettt…. penis Komar
menembakan sperma di lubang anus Dewi, Dewi merasakan hangat di dinding
duburnya. Saat Komar dan Amir mencapai puncak kenikmatannya, ia
sendiripun mengalami puncak kenikmatannya, hanya ia menahan agar tidak
mengeluarkan erangan nikmat saat mencapai puncak kenikmatannya tersebut,
tanpa disadari oleh Amir dinding vagina Dewi berdenyut kencang saat
menyemburkan lahar kenikmatannya, Amir juga tidak menyadari batang
kemaluannya menjadi hangat karena saat itu dia sedang meresapi nikmatnya
batang kemaluannya mengeluarkan spermanya. Sssrrrrr…sssrrrr…sssrrrrrr…
.vagina Dewi menyemburkan lahar kenikmatannya membanjiri lubang
senggamanya dan membasahi penis Amir yang sedang berada dalam jepitan
vaginanya.
“hehehehe…giliran kita lagi nich ngentotin si eneng ini….ayo Dul,
giliran kita bikin si eneng ini puas dientot…gua mau nyobain
boolnya….hehehehe…memeknyakan udah gua cobain tadi, sekarang gua mau
nyobain jepitan liang boolnya nich….” Kata si boss.
“Ayoo…bos…gua juga pengen ngerasain jepitan memeknya, tadi gua cuman di
emut pake mulutnya sekarang gua pengen kontolku ini di emut
memeknya…hehehehe…” jawab si Abdul.
Abdul mulai merebahkan tubuhnya, kontolnya yang sudah sangat tegang dia
pegangi dengan tangannya sehingga tegak mengacung, tanpa membuang waktu
lagi si boss menarik tubuh Dewi dan menaikkan ke atas tubuh si Abdul.
Abdul langsung menempatkan kontolnya ke selangkangan Dewi, kepala
penisnya bersentuhan dengan bibir vagina Dewi, dan mulai menekan bibir
vagina Dewi. Si boss mengarahkan lubang senggama Dewi agar tepat
berhadapan dengan penis si Abdul, setelah melihat kepala penis Abdul
berada tepat di posisinya dengan sekali hentakan si boss menekan pantat
Dewi ke bawah sehingga penis Abdul lenyap di telan lubang senggama Dewi,
Dewi melenguh panjang akibat sentakan sekaligus tersebut.i Abdulpun
mengerang keenakan saat penisnya langsung tenggelam di lubang senggama
Dewi.
“aaaaaaawwwww…,” lenguh Dewi.
“Uuuuggghhhh…gilaaaa….bosss…bener-bener…rapet..nich….
memek…..uuuuuggghhhh kontolku kejepit
sekali…..uuuugghhh…enaaaakk….bosss…enaaakkk…memek si eneng
nich…hehehehe…gak percuma kita ngerampok rumahnya dapet memek begini
sich…” kata si Abdul.
“Khan gua bilan dari tadi…emang memeknya si eneng ini rapet
sekali….hehehehe…tahan jangan goyang dulu loe…gua mau masukin kontolku
nich…hehehehehe…..ke boolnya… coba rapetnya sama gak sama
memeknya….tahan….neng…hehehhe..terima nich kontolku…hehehehe….” Kata si
boss sambil menempatkan kontolnya di lubang anus Dewi.
Sleeepppp….kepala penis si boss terselip di lubang anus Dewi, dan dengan
sekali hentakan kuatnya menancapkan penisnya ke dalam anus Dewi
sementara kedua tangannya memegangi pinggang Dewi dan menahannya agar
tidak maju saat dia menyodokkan penisnya itu …blleeeessssssss…. penis si
boss pun tenggelam di dalam lubang anus Dewi.
“Aaaarrrgghhh…..aaaadddduuuhhhh…..aaaaddduuuuuhhhh …..” Dewi kembali melenguh.
“Ooouuugggghhh….gilaaaa…nich boolnya rapet jugaaa….biar udah dimasukin
kontol si Komar tapi masih rapet sekali…oooouuggghhhh…..” Si Boss
mengerang.
“Hooh….memeknya juga masih rapet nich boss, padahal udah kontol-kontol
kalian udah menyodok-nyodoknya….hehehehehe….apalagi sekarang kontolmu
sedang ada di boolnya jadi tambah sempit nich memek….gak rugi kita boss
masuk ke rumah ini….” Kata si Abdul.
“Ssshhhhh…Tahan….jangan gerak dulu kalian…ssshhhhh,” tiba-tiba Dewi
berkata pada si boss dan si Abdul saat si boss hendak menggerakkan
pinggangnya.
Anehnya si boss langsung menuruti perkataan Dewi, nampaknya ilmu Ki Jaya
sudah mengena pada diri si boss, merasakan bahwa si boss menghentikan
gerakannya. Dewi tahu bahwa ilmu Ki Jaya sudah bekerja pada mereka
semua.
“Mulai sekarang kalian harus patuh samaku,” lanjut Dewi.
“Iyach neng….yang penting kita di kasih kenikmatan sama si eneng aja dach,” jawab mereka serempak.
“Baiklah, sekarang kalian berdua entotinaku sampai puas….” Kata Dewi sambil tersenyum.
“Baik…neng…akan kami lakukan..permintaan si eneng….kami akan bikin si eneng merem-melek….” kata si boss sambil menyeringai.
Dewi mulai memaju-mundurkan pantatnya sehingga kedua batang kemaluan
yang sedang menyumpal kedua lubangnya itupun keluar masuk dengan
sendirinya. Si boss dan Abdul dibuatnya merem-melek oleh gerakan Dewi
tersebut, Abdul mulai mengimbangi permainan Dewi, kedua payudara Dewi
yang jadi sasaran serangannya. Gunung kembar yang bergoyang di depan
matanya segera ia raih dan Abdul mulai meremas-remas keduanya dengan
penuh nafsu dan kasar, membuat Dewi melenguh-lenguh menikmati
remasan-remasan kasar tangan Abdul di kedua payudaranya, tak hanya kedua
tangannya saja yang bergerak mulutnyapun mulai ikut membantu menyerang
kedua bulatan dan kedua putingnya, silih berganti kedua putingnya dan
bongkahan itu ia hisap-hisap kuat. Si boss tidak mau ketinggalan kedua
tangannya mulai meremas-remas pantat Dewi kadang-kadang menampar-nampar
pantat itu sehingga kedua bongkahan pantat Dewi yang putih menjadi
kemerahan akibat tamparan-tamparan telapak tangan si boss. Dewi semakin
melenguh menikmati permainan kasar kedua orang ini.
“Ooouugghhh…teruuuss…terusss…yacch….tampar…pantatk
u…ooohh…hisaaapp..tetekku…oooohhh…terusss..tteruuu
sss…aaachhh…nikmat…oooggghhh….tekan lebih dalam
kontolmuuuu…ooouugghh…iyyaaaachhh…begituuuu…puaskk annn…akuu….” Lenguh
Dewi.
Dorongan tubuh Dewi kebelakang di sambut dengan gerakan si boss yang
memajukan pantatnya sehingga batang kemaluannya melesak lebih dalam di
lubang anus Dewi, membuat Dewi tambah keenakan akibat ulah si boss itu,
belum lagi dengan tamparan-tamparan halus yang silih berganti menghajar
bongkahan pantat Dewi kiri dan kanan, Komar dan Amir yang menyaksikan
aksi Dewi yang heboh mulai kembali terbangkit nafsu birahinya, batang
kemaluan mereka perlahan-lahan mulai bangkit kembali, tak menunggu lama
batang kemaluan mereka sudah ngaceng sempurna, Dewi yang sedang
menikmati kedua lubangnya disodok-sodok penis Abdul dan si boss melihat
batang kemaluan Komar dan Amir yang kembali ngaceng.
“Ehh..kaliaaan….kemariii…cepatt…..aku pengen ngemutin kontol-kontol
kalian….oooohhh aaaccchhh…ssshhh….cepppaaatt…yang lebih
keraaaass…aacchhh..tekaaan…yang lebih kerasss…lebih
dalamm…ooouuugghhh….” Dewi mengerang.
Tanpa disuruh dua kali kedua orang itu menghampiri Dewi yang sedang
asyik berguncang-guncang menikmati sodokan-sodokan kedua teman mereka,
Komar mengambil posisi di sebelah kiri Dewi sedangkan Amir di sebelah
kanan Dewi, hampir berbarengan keduanya mengasongkan penisnya
masing-masing kehadapan Dewi, sambil masih asyik memaju-mundurkan
pantatnya, kedua tangan Dewi mulai meraih kedua batang kemaluan Komar
dan Amir, kedua tangannya mulai mengocok-ngocok batang kemaluan mereka,
mulutnyapun mulai ikut bermain, batang kemaluan Komar yang mendapat
giliran pertama di emut oleh mulut Dewi. Komarpun melenguh merasakan
emutan mulut Dewi di penisnya, sementara Amir mendesah merasakan kocokan
tangan Dewi, puas dengan ngemutin penis Komar, giliran penis Amir yang
diserbunya, begitulah silih berganti kedua batang kemaluan Komar dan
Amir di emut-emut dan dijilat-jilat oleh mulut dan lidah Dewi, keduanya
merem-melek menerima perlakuan Dewi pada batang-batang kemaluan mereka.
Malam itu Dewi betul-betul merasa puas sekali bersetubuh melawan ke
empat orang ini, silih berganti penis-penis mereka mengisi semua
lubang-lubang yang dimilikinya, jika si boss sedang memakai vaginanya
maka si Amir yang ngentotin lubang anusnya, lalu mulutnya di isi oleh
penis si Komar, jika si Abdul sedang menyodominya maka giliran si Komar
menyodok vaginanya dan si boss menyodok-nyodok mulutnya. Entah berapa
kali lahar kenikmatan Dewi tumpah malam ini melayani nafsu birahi para
lelaki perampok itu. Begitupula dengan ke empat orang perampok itu entah
sudah berapa kali penis-penis mereka memuntahkan air maninya di dalam
relung-relung vagina Dewi. Persetubuhan yang mereka lakukan akhirnya
terhenti saat mau memasuki adzan subuh, akhirnya ke empat orang itu
meninggalkan rumah Dewi setelah terlebih dahulu meninggalkan nomor HP
mereka kepada Dewi, bila suatu saat Dewi membutuhkan mereka untuk apa
saja mereka akan datang untuk membantu Dewi, dan merekapun keluar dari
rumah Dewi dengan tangan kosong, tanpa membawa sesuatu benda apapun dari
rumah Dewi, tapi atas jasa-jasa mereka yang telah memberikan kepuasan
kepada Dewi, Dewi menghadiahi mereka sejumlah uang.