Jumat, 03 Mei 2013

Cerita Seks Temanku Di Perkosa Berkali-kali

Cerita Seks Aku Di Perkosa Berkali-kali - Cerita Dewasa ini akan menceritakan seorang wanita cantik yang naas diperkosa beramai-ramai, tapi pada akhirnya wanita tersebut malah menikmati saat-saat ia diperkosa. Oke langsung saja ke TKP... hehe  ovj kali...
cerita seks
 Hujan deras di malam ini membuat semua orang malas untuk pergi keluar, suasana malam ini sangat dingin semakin menambah alasan untuk orang-orang tidak pergi keluar rumah, begitupula dengan suasana sekitar rumah Dewi, para tetangga kiri-kanan dan di depan rumah Dewipun enggan untuk keluar rumah, tidak ada satupun dari para satpam yang meninggalkan pos jaga mereka, tidak seperti biasanya mereka selalu terlihat mengobrol di jalanan komplek perumahan mewah itu. Ternyata tidak semua orang malas berada di luar rumah, sebuah mobil minibus berjalan perlahan memasuki komplek perumahan mewah itu, tidak ada seorangpun yang menyadari mobil itu memasuki komplek perumahan mewah itu, karena derasnya hujan sehingga suara mobil itu tidak terdengar oleh seorangpun apalagi lampu mobil itu tidak dinyalakan, seolah-olah sedang mencari alamat ke empat orang di dalam mobil itupun menengok ke kiri dan kanan jalan, terlihat mobil itupun berhenti di depan rumah Dewi.
“Nampaknya rumah ini yang paling bagus, boss,” kata salah satu orang di dalam mobil itu.
“Hhmmmm…. Rumah baguskan belum tentu isinya bagus juga,” kata orang yang dipanggil boss.
“Tapi boss, kita coba dulu masuk ke situ kalau tidak bagus kita pindah ke rumah yang lainnya,” sahut yang satunya lagi.
“Hhhmmm…baiklah… kita coba masuk kerumah yang ini dulu, baru kalau tidak bagus kita pindah ke rumah yang lainnya, gua jalanin ilmu sirep gua, hhhmmmm..kalau gua jalanin dari sini dengan rumah-rumah sebesar ini paling ilmu gua bisa bikin tidur sekitar 10 rumah, jadi kita harus gerak cepat kalau tidak ada yang bagus dalam rumah ini, ilmu gua bisa bertahan hanya sampai subuh saja, begitu kedengaran adzan subuh ilmu gua pasti hilang pengaruhnya, sekarang jam 9 malam jadi waktu kita lumayan banyak, untuk masuk ke setiap rumah-rumah yang kena pengaruh ilmu sirep gua,” kata orang yang dipanggil boss itu.
“Beres Boss,” kata ketiga orang lainnya serempak.
Terlihat sang Boss mulutnya berkumat-kamit merapal ajian ilmu sirepnya, di dalam pos jaga, Marno dan Dayat yang kebetulan sedang tugas di malam ini terlihat sedang asyik menonton acara TV, keduanya terlihat tertawa-tawa menyaksikan lawakan-lawakan di acara TV tersebut, mereka tidak menyadari kehadiran sebuah mobil di depan rumah Dewi ini, karena suara hujan yang keras berjatuhan di genteng pos mereka yang kadang-kadang dibarengi suara guntur yang menggelegar serta suara TV mereka yang keras. Tak lama mulai terlihat Marno dan Dayat menguap berkali-kali, kantuk mulai menyerang mereka, kelopak mata mereka terasa berat, tanpa mereka sadari keduanya jatuh tertidur dengan lelapnya, mereka berdua sudah terpengaruh oleh ilmu sirep yang dilancarkan orang yang di dalam mobil minibus itu.
Saat mobil minibus itu berhenti di depan rumah Dewi, Dewi baru saja selesai mandi dan sedang memakai cream malam di depan meja riasnya, tubuhnya yang seksipun belum mengenakan satu helai kainpun, selesai memakai cream malamnya Dewi merasakan kantuk yang sangat kuat menyerang dirinya, dia merasakan kelopak matanya sangat berat untuk dibuka, karena sudah tidak tahan lagi akhirnya diapun merebahkan tubuhnya diatas tempat tidurnya dalam keadaan telanjang bulat, terlihat Dewi sudah tertidur dengan lelapnya, Dewi sudah tidak memperdulikan dirinya belum mengenakan pakaian tidurnya karena rasa kantuknya yang sangat kuat mendera dirinya ini. Rasa kantuk yang sangat kuat ini dirasakan pula oleh para pembantunya, merekapun tertidur dengan lelapnya, bukan hanya orang-orang di rumah Dewi saja yang terserang kantuk yang sangat kuat itu, tetapi orang-orang di rumah-rumah di sekitar rumah Dewipun terserang rasa kantuk ini dan merekapun jatuh tertidur tanpa menyadari bahwa mereka semua telah terkena ajian sirep orang yang di dalam mobil minibus itu. 
Kira-kira seperempat jam setelah melancarkan ajian sirepnya, salah satu dari keempat orang itu keluar dari mobil dengan mengenakan payung, orang tersebut perlahan-lahan menghampiri gerbang rumah Dewi, dari celah pintu gerbang orang tersebut mengintip keadaan di balik pintu gerbang itu, matanya langsung tertuju kearah pos satpam, dan orang tersebut melihat ke dua satpam rumah Dewi sudah terkulai, orang inipun tersenyum lalu tanganya menyusup masuk ke dalam pintu gerbang kecil itu dan menarik grendel pintu gerbang kecil itu, diapun masuk ke dalam gerbang, setelah berada di dalam dia menutup pintu gerbang kecil itu, orang tersebut menuju ke pos satpam dan memastikan bahwa ke dua orang satpam yang ia lihat itu benar-benar tertidur, setelah yakin kedua satpam itu tertidur pulas, dia lalu membuka pintu gerbang utama rumah Dewi dan memberi tanda kepada orang di dalam mobil untuk memasukkan mobilnya. Mobil minibus itupun memasuki pekarangan rumah Dewi, orang itupun menutup kemabli pintu gerbang utama rumah Dewi setelah mobil minibus itu berada di dalam pekarangan rumah Dewi, sang sopir memarkir mobilnya di bawah awning di depan garasi rumah Dewi, terlihat setelah menutup pintu gerbang utama itu orang tersebut segera menghampiri ketiga rekannya yang saat itu keluar dari mobil.
“hehehehehe…hebat boss, ilmumu hebat, pada ngorok dach tuch satpam, perlu gua ikat gak boss,” kata orang itu.
“hehehehehe…iyach dong gak percuma gua berguru sepuluh tahun, gak perlu mereka gak akan bangun biar ada gempa sekalipun, mereka semua bisa terbangun kalau mendengar adzan subuh saja, dan tidak akan menyadari bahwa mereka baru saja terkena ajian gua,” kata si Boss.
“Ayo sekarang kita masuki rumah ini, kita lakukan dengan cepat, kalau hasilnya kurang memuaskan, kita bisa garap rumah yang lainnya,” lanjut si Boss.
“Siap boss,” ketiga orang itu menjawab serempak.
Ke empat orang itu mulai memasuki rumah Dewi melalui pintu garasinya, satu per satu ruangan di rumah Dewi mereka masuki dan mereka periksa semuanya tanpa terlewat, satu per satu setiap lemari dan laci mereka geledah, mereka menggeledah dengan teliti tanpa mengobrak-abrik isi dari lemari atau laci, nampaknya mereka sudah sering melakukan perampokan, terlihat dari cara mereka yang tenang tidak tergesa-gesa dan tidak mengobrak-abrik isi lemari atau laci, sehingga si empunya baru menyadari mereka kerampokan adalah saat mereka membutuhkan barang-barang mereka, dan nampaknya juga mereka tidak memperdulikan dengan barang-barang elektronik, yang mereka incar adalah perhiasan-perhiasan.
Ruangan demi ruangan telah selesai mereka geledah, perhiasan yang telah mereka dapatkan saat ini tidaklah terlalu banyak karena mereka hanya mendapatkan dari kamar anak tirinya Dewi dan dari ruang kerjanya saja, terlihat wajah mereka menampakkan kekecewaan dengan hasil yang telah mereka peroleh saat ini, yang tertinggal belum mereka geledah hanya 1 ruangan lagi, dan ruangan itu adalah kamar tidurnya Dewi, mereka berempat sangat berharap dari ruangan yang tersisa ini mereka akan mendapatkan lebih banyak lagi perhiasan agar mereka tidak perlu menjarah rumah-rumah yang lainnya, 1 rumah sudah cukup untuk malam ini bila mereka memperoleh perhiasan yang cukup untuk dibagi berempat. 
Ke empat orang inipun bergegas masuk kedalam kamar tidur Dewi, orang terakhir menutup pintu kamar tidur Dewi dan menguncinya, mereka selalu melakukan hal tersebut sekedar berjaga-jaga saja apabila ada orang yang terbangun dari ajian boss mereka walaupun boss mereka bilang bahwa tidak ada yang bangun sebelum adzan subuh, saat ke empat orang itu menyusup masuk ke dalam kamar tidur Dewi itu, mereka menjadi tertegun saat melihat di atas tempat tidur tergolek sesosok tubuh wanita telanjang, ke empatnya hampir berbarengan menelan air liur mereka masing-masing. 
Ke empat pasang mata mereka terbelalak saat melihat tubuh telanjang Dewi, mereka melihat sepasang bukit kembar Dewi yang mengkal seperti tak pernah tersentuh oleh tangan lelaki bergerak perlahan naik turun seiring dengan nafas Dewi yang sedang terlelap tidur, mereka juga melihat gundukan hitam yang terawat di atas belahan vaginanya, kemaluan mereka segera menggeliat bangun melihat pemandangan seperti ini yang belum pernah mereka lihat seumur hidup mereka. 
Keempat orang ini bukanlah baru pertama kali melihat perempuan telanjang, sudah sering mereka melihat tubuh-tubuh telanjang, tapi baru pertama kali ini mereka melihat tubuh telanjang yang semulus ini dan kedua payudaranya yang sangat indah, ke empat orang ini berpandangan mata, di wajah mereka tersungging senyuman, nampak ke empat orang itu menghampiri tempat tidur Dewi, rupanya mereka lupa dengan tujuan mereka yaitu merampok rumah Dewi ini, saat ini dalam pikiran mereka adalah ingin melampiaskan nafsu birahi mereka pada tubuh telanjang Dewi, ke empat orang ini bagaikan singa-singa lapar yang mendapatkan suguhan daging yang siap di santap, tanpa ada yang memberi aba-aba ke empat orang itu serempak melucuti pakaian yang mereka kenakan. Dengan tubuh yang sudah telanjang bulat dan dengan kemaluan yang sudah berdiri ngaceng, ke empatnya kembali berpandangan sambil menyeringai, malam ini mereka mendapatkan durian runtuh karena mereka akan menikmati tubuh mulus si empunya rumah, mereka tahu bahwa tubuh telanjang yang berada di depan mata mereka adalan si empunya rumah karena mereka lihat dari bentuk dan besarnya kamar tidur ini, tapi yang mereka tidak sangka adalah si empunya rumah ini sangat cantik dan memiliki tubuh yang seksi, dan secara kebetulan juga mereka mendapatkan nyonya rumah ini tertidur dalam keadaan telanjang bulat serta sendirian di kamar tidurnya.
Tubuh telanjang ke empat orang itu dengan senjata masing-masing yang teracung menghampiri tubuh telanjang Dewi yang sedang terlelap tidur, tubuh Dewi dengan mudah mereka geser ke tengah tempat tidur, salah satu dari ke empat orang itu yang selalu dipanggil boss oleh yang lainnya segera menghampiri bagian bawah tubuh Dewi, kedua kakinya Dewi di buka lebar-lebar, sehingga bibir vagina Dewi terpampang dengan jelas oleh mata mereka, kedua tangan si boss mulai merambah bibir vagina Dewi dan mulai menguakkan vagina Dewi, sehingga lubang senggama Dewi yang berwarna merah muda terpampang di mata si boss rampok itu, terlihat lubang senggama Dewi begitu kecil si bosspun menyeringai melihat hal itu.
“Gila…lubang memeknya masih rapet nich, kecil bener seperti lubang memek perawan aja,” kata si Boss.
“masa sich boss, dia kan punya suami masa lubang memeknya kecil,” kata si orang yang membuka pintu gerbang.
“Loe lihat aja sendiri kalau gak percaya Dul,” kata si boss.
“Hahahaha…si Abdul bukan gak percaya boss, tapi dia pengen lihat tuch,” kata orang yang satunya lagi.
“Ehhh…kan bukan gua aja yang pengen lihat, loe sama si komar pasti pengen juga lihat kan,” kata si Abdul.
“Lha kalau gua sih pasti pengen lihat yang di bilang si boss, kalau si Amir sich gak mau lihat, hehehehe…dia sih mau masukin kontolnya aja tuch,” kata si Komar
“hehehe…kalau itu sich pasti, tapi gua juga penasaran ama perkataan si boss tuch, masa sich orang yang punya suami lubang memeknya kecil, seperti gak pernah dientot aja ama lakinya,” kata si Amir.
“Ckckckckkckck…..” ketiga orang itu berdecak setelah menyaksikan lubang memek Dewi yang betul-betul kecil seperti tidak pernah di terobos kemaluan lelaki saja.
“Khan…bener yang gua bilang, ini suaminya pasti udah impoten, punya istri bahenol seperti begini gak pernah dipakai,” kata si Boss.
“kita aja yang bantuin suaminya boss, biar nich nyonya bisa ngerasain enaknya di entot,” kata si Abdul.
“Hehehehe….tenang Dul, gua dulu baru udah gitu giliran kalian ngerasain nich memek,” kata si boss.
“Untuk sekarang kalian nikmatin saja dulu minuman pembukanya, giliran jangan rebutan,” kata si boss sambil menunjuk kedua payudara Dewi.
Komar, Amir dan Abdul berunding menentukan siapa yang duluan mengenyot-ngenyot susu Dewi, akhirnya mereka memutuskan Amir dan Komar yang bertugas mengenyoti payudara Dewi sementara Abdul kebagian bibir Dewi, Dewi mendesah dalam tidurnya saat kedua mulut Amir dan Komar menyerang kedua buah dadanya, Amir menyerang payudara Dewi yang sebelah kiri sementara yang sebelah kanan di serbu dengan penuh nafsu oleh Komar, kedua orang itu menghisap-hisap kedua putingnya Dewi dengan rakus sementara tangan merekapun tidak mau ketinggalan meremas-remas payudaranya yang mengkal.
“Hhhhmmmm…sslrrrpppp….gilaaaa…bosss…teteknya aja masih mengkal bener nich… hhmmmm…sssllrrrppp..hhhmmm…sslrrrppp….tetek perawan aja kalah mengkalnya…. Hhhmmmm…ssllrrrppp….kayanya nich tetek di kasih silikon nich,” kata Amir di tengah kesibukannya menghisap-hisap payudara Dewi.
“Iyaachhh…bosss…bener…kata si Amir…wuiiihhh…beruntung bener nich kita malam ini,” Komar menimpali perkataan Amir.
“yach udah nikmatin aja rejeki nomplok ini, gak akan ketemu dua kali yang model beginian sich, gua mau nikmatin ngejilat memeknya yang sempit,” kata si boss. Lidah si boss mulai menjulur ke bibir vagina Dewi, dengan penuh nafsu bibir vagina Dewi mulai dijilatinya, diselingi dengan hisapan-hisapan lembut di kelentitnya Dewi, terdengar Dewi mendesah kembali di dalam tidurnya, suara desahan Dewi bercampur aduk dengan suara sruputan ketiga orang itu yang sedang asyik menghisap-hisap kedua tetek dan kelentit Dewi, sementara Abdul hanya pasrah mendapatkan bibir Dewi, dia hanya bisa mengoles-oleskan kemaluannya di bibir Dewi yang sedang mendesah, entah Dewi sedang bermimpi apa saat ini. Kedua putingnya Dewipun sudah mencuat, karena hisapan Amir dan Komar, kedua putingnya itu sudah mengeras, lidah Amir dan Komarpun menari-nari di kedua putingnya Dewi itu, sementara si bosspun melihat kelentitnya Dewi sudah menongol keluar dari persembunyiannya akibat hisapan-hisapannya, memek Dewipun sudah mulai basah oleh air ludah si boss dan cairan precumnya Dewi, si boss sudah merasakan vagina Dewi yang sedang di jilatinya itu mengeluarkan cairan precumnya, karena lidahnya sudah merasakan vagina itu menjadi asin.
“hhhmmmm….sslllrrrppp….gila…nich..memek..wangi bener…gurih lagi rasanya…bener-bener jarang dipake nich memek….kasihan bener nich cewek..gak pernah disentuh ama lakinya….” Kata si boss di tengah kesibukannya menjilati vagina dan menghisap klitoris Dewi. Si boss tidak tahu bahwa vagina Dewi sudah mendapatkan servis dari Ki Jaya sehingga vaginanya seperti tidak pernah dipake dan memeknya selalu wangi.
“Boss, gimana kalau ini cewek boss bikin sadar, biar punya gua bisa diemut-emut mulutnya nich,” kata Abdul.
“Sabar Dul, nanti juga dia akan sadar sendiri, ilmu sirep gua bukan hanya sirna kalau ngedengin adzan subuh tapi juga hilang dengan sendirinya bila yang terkena ilmu sirep gua, lubang memeknya dimasukin kontol gua, jadi sabar ntar begitu kontol gua mulai masuk ke dalam lubang memeknya, dia akan sadar dengan sendirinya,” jelas si boss.
“Yach udah cepet masukin tuch kontol, biar kontol gua juga bisa ngerasain diemut-emut bibir nich cewek,” kata Abdul lagi.
“hehehehehe…gak sabaran bener loe,” kata si boss.
Si bosspun mulai bersimpuh di depan selangkangan Dewi, dia mulai mengarahkan kemaluannya ke vagina Dewi, kepala penisnya mulai ia selipkan di belahan vagina Dewi,
Sssllleeeeeeppppppp….nampak kepala penisnya mulai hilang dalam jepitan vagina Dewi, si boss melenguh panjang bersamaan dengan lenguhan Dewi yang masih tertidur itu.
“ooouuugghhhhh….gilaaaa….memeknya bener-bener rapet….,” lenguh si Boss merasakan jepitan vagina Dewi yang sangat ketat menjepit kepala penisnya.
Kedua tangan si boss mulai memegangi bagian dalam paha Dewi dan menekannya keluar sehingga kedua kaki Dewi semakin mengangkang, lalu dengan perlahan dia mulai melesakkan penisnya menerobos lubang senggama Dewi, si boss merasakan betapa sempitnya lubang senggama Dewi ini, dinding vaginanya menempel ketat pada batang kemaluannya, si boss ini merasakan enak yang sangat luar biasa, lenguhan panjangnya terdengar saat dia menekan masuk kemaluannya itu.
“Ooooooooohhhhhh…mak dirodok, memeknya peret sekali…..ooooohhhhhhhh…kontol gua …oooooooooohhhhh….kejepit sekali……” lenguh si boss.
Betul apa yang dibilang si boss, saat kemaluan si boss mulai menerobos lubang vagina Dewi, perlahan-lahan Dewi mulai membuka matanya dan Dewi terkejut saat melihat tubuh telanjang Abdul dan batang kemaluannya yang menempel di bibirnya, ia berusaha bergerak tapi usahanya sia-sia karena tubuh, tangan dan kakinya berada dalam cengkraman ke 4 orang itu, Dewi baru menyadari bahwa bukan hanya Abdul saja yang ada dalam ruangan ini, tetapi ada 3 orang lagi yang berada dalam ruangan ini dan tubuh merekapun tanpa penutup sehelai kainpun. Dewi heran dengan kehadiran ke empat orang tak dikenal ini di kamar tidurnya dan dalam keadaan bertelanjang bulat, dan ia bertambah heran karena saat ini dia merasakan lubang vaginanya tersumpal oleh kemaluan salah satu dari keempat orang ini, dalam hatinya dia sebetulnya merasa senang karena malam ini vaginanya sedang tersumpal oleh kemaluan lelaki, tapi dia pura-pura berontak mencoba untuk melepaskan sumpalan kemaluan tersebut di lubang vaginanya, tapi rontaannya tidak membuahkan hasil karena ke empat orang ini memegangi dengan kuat, tubuh mereka tidaklah besar tapi berotot dan keempat tubuh mereka banyak dihiasi dengan tatoo, wajah mereka semua sangat menyeramkan jauh dari tampan, Dewi menyadari bahwa rumahnya saat ini kemasukan perampok yang saat ini sedang berada di dalam kamar tidurnya, dan salah satu dari mereka sedang membenamkan kemaluannya ke dalam lubang vaginanya.
“Eeeehhh…mau apa kalian….lepaskanaku…jangan…jangan…tolong ambil yang kalian mau tapi jangan perkosaaku, heeeeggghhhh,” kata Dewi sambil masih berusaha meronta dan melenguh saat si boss membenamkan dalam-dalam penisnya di dalam lubang vaginanya.
“Sssstttt…tenang…neng…tenang…biarpun kamu berteriak sekuat-kuatnya tidak akan ada yang mendengar dan tidak akan ada yang datang untuk menolong, jadi nikmatin aja titit-titit kami ini, hehehehehehe…kamu pastikan merasa kesepian tidak pernah ada yang memberikan kehangatan….sama..hehehehe…tidak pernah ada yang menengoki memekmu, jadi biar kami yang memberikan itu semua sama kamu,” kata Abdul sambil berusaha memasukkan penisnya ke dalam mulut Dewi.
Dewi masih berusaha meronta dan kepalanya bergoyang ke kiri dan kanan menghindari penis si Abdul yang sedang berusaha untuk memasuki mulutnya, sementara Amir dan Komar menahan dengan kuat kedua tangan Dewi, dan mulut mereka masih menyerang kedua payudara dan putingnya, dan si boss yang saat ini sedang merasakan penisnya terbenam dalam vagina Dewipun memegangi dengan kuatnya kedua kakinya, kedua tangannya yang berotot memegangi dengan kuat kedua paha Dewi dan menekannya kearah luar sementara itu pantatnya mulai memompa maju-mundur, dan si boss mulai merasakan ketatnya dinding vagina Dewi bergesekan dengan batang kemaluannya yang keluar-masuk seirama dengan gerakan maju-mundur pantatnya.
”oooooggghhhh…gila…neng…memekmu bener-bener rapet sekali nich, eecchhhh… berdenyut lagi.. uuuiiiiihhhh….kontolku seperti diremas-remas sama memekmu nich…. Oooohhhhh….goblok bener nich suamimu neng, punya memek begini gak pernah dipakai, biarlah gua aja yang makai dan menikmati memek sempit ini,” lenguh si boss.
Abdul masih berusaha memasukkan penisnya ke dalam mulut Dewi, dengan dengkulnya dan tangan kirinya dia menahan kepala Dewi agar tidak bisa bergoyang kekiri dan kekanan, lalu tangan kanannya memegangi kontolnya dan menekankan ke bibir Dewi, karena mulut Dewi masih tertutup akhirnya dia memencet hidung Dewi sehingga Dewi gelagapan berusaha nafas dengan mulutnya, saat mulutnya Dewi terbuka dengan sigap Abdul memasukkan penisnya ke dalam mulut Dewi.
“Gggggllluuuuupppp……” Dewi gelagapan saat penis Abdul menerobos mulutnya.
“Oooooohhhhh….ayo neng emut-emut kontolku ini……jilatin kontolku…ayooo…gak usah malu-malu…kan kamu jarang dapet kontol neng, ini mumpung ada jadi nikmatin ajach..hehehehehehe,” Abdul terkekeh saat berhasil memasukkan penisnya ke dalam mulut Dewi.
Diserang oleh ke empat orang ini Dewi sebetulnya merasa senang, dia berpikir malam ini dia akan dapat menikmati 4 batang kemaluan mereka, tapi karena mereka bukanlah orang-orang yang ia kenal, maka dia tetap pura-pura berusaha menolak sambil dia mulai merasakan enak vaginanya disodok-sodok oleh kemaluan si boss, Dewi berusaha tidak memperlihatkan dan mengeluarkan suara-suara desahan, karena dia ingin merasakan perkosaan yang sedang di alaminya ini, perbuatan kasar mereka memberikan sensasi kenikmatan yang berbeda. Memang perbuatan-perbuatan ke empat orang ini kasar-kasar, si boss yang sedang mengeluar-masukkan penisnya di vagina Dewi, sodokan-sodokan yang di lakukannya terbilang kasar terutama saat dia menghujamkan batang itu ke dalam lubang Dewi, gerakan keluar masuknya tidak bisa dibilang halus, entah karena si boss ini mantan residivis jadi perbuatannya kasar atau karena dia sangat bernafsu sekali menyetubuhi Dewi, penisnya keluar masuk di lubang senggama Dewi dengan cepat dan kasar, Dewi ingin mendesah keenakan tapi dia berusaha untuk menahan mulutnya tidak mengeluarkan suara desahan.
Amir dan Komarpun perlakuan mereka di kedua payudara Dewi sangat kasar, remasan-remasan tangan mereka sungguh kasar entah karena tangan mereka yang kasar atau karena mereka memang kasar karena mereka juga bekas residivis, terlihat kedua payudara Dewi yang mengkal itu memerah bekas jari-jemari tangan mereka, kedua putingnya Dewipun tak luput dari perlakuan kasar mereka, kedua putingnya Dewi terlihat semakin mencuat dan mengeras akibat perlakuan kasar mereka, kedua putingnya Dewi sering mereka tarik-tarik menggunakan mulut mereka dan dihisap-hisap dengan kuatnya. Abdulpun begitu juga, kontolnya sering ia pukul-pukulkan di bibirnya Dewi, dan saat di dalam mulut Dewi iapun menyodok-nyodokkan kontolnya itu dengan kasar, terlihat pipi Dewi sering melembung akibat sodokan kontolnya, Dewipun sering gelagapan saat Abdul menyodok-nyodokkan kontolnya itu, tapi Dewi sendiri merasakan enak dan sakit di perlakukan begitu oleh mereka.
“Sudddaaahhhh…hentikaan…jangan…aaaduuuuhhh…sakiitt…saakiiittt…toooloongg…hentikan…aaddduuuhhhh…..to loooonnggg…hentikkaaannn….suddaaahhh…adduuuhhh…amp uuuunnn….sakiiiittt….” Dewi pura-pura merintih kesakitan tapi sangat menikmati permainan mereka.
“Oooohhhhh…aaachhh…neng…nikmatin…aja….hehehhehe….o oooohhhhh….memekmu bener-benerrr…..enaaak….belum pernah gua nikmatin memek yang seenak punyamu neng….oooohhhhhh….” si boss mendesah keenakan.
“Iyaaachhh..nich…bosss…..mulutnya…juga enak…lembut di kontolku…..hehhehehe…. boss…cepetan dach tuch ngentotin memeknya…gua juga pengen ngerasain batang gua di jepit memeknya nich….oooooooohhh….” kata si Abdul.
“Emang loe doang yang pengen ngerasain jepitan memeknya Dul, gua juga pengen nich, hehehehehehe…..toketnya….mengkal sekali nich….hhhhmmm…sslllrrpppp…. putingnya udah ngaceng nich boss….nampaknya si eneng nich sudah terangsang juga….hhhmmm. ….sssllrrrppppp…..sakit tapi enak yach neng….hehehehhe…..hhhmmm…sssllrrrpppp…,” kata Amir yang sibuk dengan tetek Dewi.
“hooh….gua juga pengen…nich…kontolku udah ngaceng bener nich….pengen masuk ke dalam memeknya…..masa…gua cuman ngisepin toketnya doang…..nich putingnya juga udah ngaceng gua isepin….hehehhee…..” kata si Komar yang sama-sama sibuk di payudara yang satunya.
Selama ini belum pernah Dewi mendapat perlakuan kasar seperti sekarang dia alami, biasanya lelaki yang menyetubuhinya memperlakukannya dengan lembut, walaupun Bambang pernah memperkosanya tapi tidak sekasar yang mereka lakukan sekarang ini, Dewi merasakan sakit tapi juga enak, dia ingin mendesah dan merintih-rintih, tapi dia berusaha menahan mulutnya untuk tidak mengeluarkan suara desahan atau rintihan. Abdul dan bossnya semakin gencar mengeluar-masukkan kemaluan mereka di mulut dan vagina Dewi, keduanya seperti sedang berlomba untuk mencapai puncak kenikmatan mereka, gerakan mereka berdua bertambah cepat, Dewi semakin bertambah gelagapan meladeni kemaluan Abdul yang keluar masuk di mulutnya, pipinya Dewi terlihat menggembung dan mengempis dengan cepat juga seirama dengan keluar masuk penis Abdul, gerakan merekapun sudah mulai tidak beraturan, nampaknya Abdul dan sang boss akan segera mencapai puncak kenikmatan mereka.
“Oooohhhh…neeeenngg….enaaaknya…ngentotin memeeekkmuuu…..oooohhhh… gua udah gak tahan lagi nich….ooohhhh…gua mau ngecreeett…..oooohhhh…neeenggg enak. Guaaaa keluaaaarrr…aaacchhhh….neengg….terimmaaa…pejuh guaaa…nichhh…aahhh sedaaaappp…..” si boss mengerang panjang.
Creeeettt….creeeettt…creeettt….creeetttt…kontol si boss menembakkan air maninya di dalam rongga senggama Dewi, Dewi merasakan betapa hangatnya cairan sperma si boss ini, terlihat si boss menekan dalam-dalam penisnya bersamaan dengan muncratnya air maninya itu, tubuh si boss mengejang saat menembakkan spermanya.
Creeeettt….creeeettt….ccreeettt….creeettt….sperma Abdulpun ikutan muncrat di dalam mulut Dewi, bertepatan dengan penisnya memuntahkan lahar kenikmatannya Abdulpun menekan penisnya ke dalam mulut Dewi, Dewi bertambah gelagapan saat penis itu masuk lebih dalam di mulutnya sehingga menyentuh anak tekaknya dan Dewipun tersedak saat sperma si Abdul mulai membanjiri kerongkongannya.
“Neeengg….gua juga ngecret nich…oooohhh….telan pejuhku….neng….oooohhhh…” Abdul mengerang menyambut puncak kenikmatannya.
“Uuhuuk…uuuhukk…..aaarrrgghhh….uuuhuukkk…uuhuuukkk ….” Dewi tersedak saat kerongkongannya diterjang sperma si Abdul.
Setelah tetes terakhir air mani mereka menetes keluar, keduanya hampir berbarengan mencabut kemaluan mereka masing-masing dari mulut dan vagina Dewi, sang boss melihat lubang senggama Dewi empot-empotan seperti pantat ayam, dan dari dalam lubang vagina Dewi mengalir cairan putih kepunyaannya, spermanya mengalir keluar perlahan-lahan seolah-olah sedang dipompa keluar oleh lubang senggama Dewi yang sedang empot-empotan itu.
“Boss…giliran kita nich…ngerasain memeknya dong,” kata si Amir
“Mar, gua duluan yach ngentotin memeknya si eneng ini, hehehehe loe terakhir aja yach,” lanjut si Amir, sambil memposisikan tubuhnya di depan selangkangan Dewi.
“Waahhh….masa gua terakhir sich, kita barengan aja Mir, loe ngentot memeknya, biar gua yang entot boolnya….hehehehe…pasti enak juga tuch….gua pengen nyobain kaya di film-film tuch…pasti bool si eneng masih perawan,” kata si Komar.
“Yach udah kalau loe mau ngentotin bool si eneng, berarti si eneng harus naikin gua, ayo neng buruan, gua udah gak tahan pengen ngerasain sempitnya memekmu..hehehehe… tadikan lubang atas dan bawah loe udah ngerasain kontol-kontol boss gua dan si Abdul, sekarang lubang depan dan belakang ngerasain kita punya…hehehehhe,” kata si Amir sambil menarik tangan Dewi untuk bangun dan menindih tubuhnya.
Si Abdul dan sang boss membantu Amir dengan memposisikan tubuh Dewi diatas tubuh si Amir, dan memposisikan selangkangan Dewi diatas selangkangan Amir, Amir mendapatkan bantuan dari si Abdul dan sang boss, melepaskan pegangannya pada Dewi dan mulai memegangi penisnya sendiri, dia pegangi penisnya sehingga berdiri tepat berhadapan dengan vagina Dewi, kepala penisnya dia arahkan ke lubang vagina Dewi dan diselipkannya…sssslllleeeeeeppppp…kepala penis itu pun terjepit oleh vagina Dewi, 
“Uuuaaaahhhh…bener….kata si boss nich...memeknya rapet…hehehehe…Dul…tekan tubuh si eneng kebawah dong... hehehehe….biar si ujangku masuk kedalam memeknya” kata si Amir.
Si Abdul dengan dibantu si boss mulai menekan tubuh Dewi kebawah, dan..bblllleeesssss penis si Amir tertelan seluruhnya oleh vagina Dewi, Komar yang melihat vagina Dewi sudah menelan penis Amirpun mulai menghampiri mereka, didorongnya tubuh Dewi hingga jatuh dalam pelukannya. Amir segera memeluk tubuh Dewi dengan erat sehingga Dewi sulit untuk berontak, lalu Komar menyelipkan penisnya ke lubang anus Dewi….ssslleeeeppppppp…..kepala penisnya mulai menyeruak masuk di lubang anus Dewi, tanpa menunggu lama lagi Komar yang memang sudah sangat bernafsu itu segera menghentakkan kontolnya kuat-kuat, bbbblllleeeeeeesssssssss……penis itu masuk seluruhnya di dalam lubang anus Dewi.
“Aaadddduuuhhhhh……..saaakiiittt…..aaduuuuhhh….ssud aaahhh…cabut…pantatku sakit adduuuhhh….aampuuunn…sudaah…ammpuuunn…jangan…terus in..aduuhh….” Dewi berpura-pura kesakitan padahal dia sedang merasakan keenakan di terobos oleh kedua batang kemaluan mereka.
“Wuuihhh….emang belon pernah ada yang pakai nich boolnya si eneng, asli masih rapet-pet…hehehehhee…beruntung gua dach dapatin lobang yang masih perawan…uuuhhhh gillaaaa….ngempot juga nich bool kaya boolnya ayam…hahahahaha…Mir…enak juga nich dapetin bool si eneng” Kata si Komar
“Uuuuhhh…memeknya tambah sempit aja nich, gara-gara kontolmu nyumpalin boolnya tuch, emang enak nich memek si eneng, jarang dipake ama lakinya kita yang beruntung jadinya ngerasain rapetnya memek si eneng…hehehehe…” kata si Amir.
“Mar, boolnya masih perawan tar gua mau nyobain juga ach….memeknya masih rapet seperti memek perawan, eeehhh…boolnya juga gak pernah ada yang pakai, komplit dach si eneng nich punya dua lubang yang satu jarang dipake yang atunya masih perawan…” kata si boss.
“iyach nich boss, sepertinya baru kita nich yang pakai, rapet bener nich boolnya…enak boss, boolnya juga ngempot nich boss….uuuuiiihhh…nikmaaaaat….ooooohhhh….” kata Komar lagi sambil mulai mengeluar masukkan kontolnya itu dalam lubang anusnya Dewi.
Dengan kedua tangan memegangi pinggang Dewi, Komar mulai memaju-mundurkan tubuhnya Dewi dengan cepat, sehingga kedua batang kemaluan mereka dengan cepat keluar masuk di dalam lubang memek dan anus Dewi, Komar dan Amir melenguh keenakan merasakan sempitnya lubang-lubang Dewi, Dewi sendiri merasakan enak disetubuhi oleh mereka ini,
sssrrrttttt…blleeeess….srrrrttt…bbleesss….sssrrtt… .bleesssss nampak kedua batang kemaluan Amir dan Komar bagaikan piston mesin keluar masuk di kedua lubang Dewi dengan cepatnya.
“Uuuggghhh….bener…enak..nich..si eneng…ooohhh…kontolku kejepit bener nich ama memek si eneng….oooohhh….hhhmmmm….ssslllrrrppp….ooohh…hhhmm m…ssllrrrppp …oooohhh….hhhmm….sssllrrrpppp….” Amir melenguh sambil mulutnya sibuk menghisap-hisap payudara Dewi yang tepat bergantungan di depan wajahnya, kedua tangannya juga ikut meremas-remas kedua gunung kembar Dewi itu.
“Adduuuhhh….sudaaaahhh…saaakiiittt….aaaduuuhhh…aaa mmppuuunn…saaakiitt… sudaaaahhh…baaanggg….caabuuuttt…punya kaliann….aaduuuhhh…” Dewi merintih pura-pura kesakitan padahal dia merasakan enak yang luar biasa disetubuhi oleh mereka dengan kasar dan cepat.
“Eeehh…neng…nikmatin aja batang-batang kita ini….hehehee….ntar juga gak sakit lagi yang ada malah enak, oooohhh…..neng…ooohhh…boolmu enak…bener nich…ooohhh… jarang dipake sich si eneng…jadi kesakitan dientot kita-kita….hehehhee….oooohhh…. sedaaaaapppp….nikmaaaattt….ooooohhh…,” Komarpun melenguh keenakan.
“Gimana neng, enak gak dientot oleh dua orang sekaligus….hahahahaha…pasti enak yach, kasihan si eneng biasanya jarang di entot yach, sekarang begitu dientot sekaligus dua orang yang ngentotin…pasti enak…yach…” si boss berkata pada Dewi, sambil memegangi dagu Dewi.
“Ampuun..baannggg…ampppuunnn….sudaaaahhh…baang…jan gann perkosa saya lagi aaddduuuhhhh…sakkkiiittt…..” Dewi berkata pura-pura minta di hentikan entotan mereka di kedua lubangnya, tapi dalam hatinya dia memohon untuk jangan berhenti mengentotin dirinya.
“Hahahahaha…kenapa minta berhenti….kan si eneng jarang dientot ama lakinya, biar kita aja yach yang bantuin ngentotin….kasihan kan tuch memek kaga pernah ada yang tengokin ama ngairin….hahahahaha…tenang neng…waktu kita masih panjang…kita akan bikin eneng puas,” kata si boss lagi.
Sementara itu Komar semakin cepat menggerakkan tubuh Dewi maju mundur, sehingga penisnya dan penis Amir semakin bertambah cepat keluar-masuk di kedua lubang Dewi. Dewipun semakin merintih-rintih berpura-pura kesakitan, Komar dan Amirpun melenguh-lenguh keenakan merasakan jepitan lubang anus dan vagina Dewi yang sempit, sementara itu Abdul dan sang boss mulai terangsang, batang-batang kemaluan mereka mulai bangun kembali, nafsu birahi mereka timbul kembali menyaksikan aksi kedua teman mereka yang sedang menggarap tubuh sexy Dewi.
“Addduuuuhhh….sudaaaahh…ssuddaaahh…ampppuunnn….tol ong hentikan…aduuuhhh aamppuunn…” Dewi merintih pura-pura kesakitan padahal sedang merasa keenakan di genjot oleh batang-batang kemaluan Amir dan Komar.
“Aaaacchhhh…neng…kalau enak bilang enak ajach ngerasain di entot kita-kita, oooohhh sedaaappp…nikmaaatt…bosss…mulutnya bawel juga tuch minta dientot juga kali…. Hehehehe….masukin aja kontolmu tuch kedalam mulutnya, lagian kontolmu udah ngaceng lagi tuch boss…hehehehe...biar si eneng nich makin ngerasa keenakan… ooohhhhhh….” Kata si Komar sambil mengerang keenakan.
Terlihat si boss menghampiri wajah Dewi, kontolnya yang sudah ngaceng itu di sodorkan ke mulutnya Dewi, dan dengan cepat penisnya masuk kedalam mulut Dewi yang sedang merintih-rintih pura-pura kesakitan, sekarang ke tiga lubang Dewi sudah terisi oleh batang-batang kemaluan mereka, dan si boss hanya memegangi kepala Dewi saja karena tubuh Dewi yang bergerak maju-mundur akibat dorongan tangan si Komar di pinggang Dewi, sehingga sang boss tidak perlu repot untuk memaju-mundurkan penisnya di mulut Dewi.
“Uuaaaahhh….lembutnya nich bibir si eneng, ayo neng kenyot-kenyot kontolku…mending tuch mulut di pakai ngenyotin kontolku daripada merintih kesakitan melulu…hehehe… oooohhh…sedaaappp….yaaacchhh…kenyot…ayooo jangan malu-malu kenyot…..ooohhh nikmatnya mulutmu neng,” kata si boss yang merasakan enak kontolnya keluar-masuk di mulut Dewi.
“hhmmmm….hhhmmmm….hhhmmmm…..ggllleeekkkk…..hhhmmm m…gllleekkkk….” Dewi bergumam.
Ketiga batang kemaluan mereka yang memenuhi ketiga lubangnya membuat Dewi semakin keenakan, tetapi sampai saat ini Dewi tetap pura-pura kesakitan, dia pura-pura tidak mau meladeni permainan mereka padahal sesungguhnya Dewi merasakan nikmat luar biasa merasakan perlakuan kasar mereka ini, sebetulnya dia ingin berteriak kepada mereka untuk mempercepat sodokan-sodokan mereka di kedua lubangnya. Ia sudah mendekati puncak kenikmatannya, lubang vaginanya semakin berdenyut, gelegak lahar kenikmatannya sudah di ambang pintu bersiap untuk muncrat keluar, tetapi Dewi harus bersabar untuk tidak memperlihatkan pada mereka bahwa dirinya akan segera mencapai puncak kenikmatannya akibat sodokan-sodokan batang kemaluan mereka sampai dia yakin ke empat orang itu betul-betul takluk dan tunduk pada dirinya. Komar semakin menggila, kedua tangannya semakin cepat mendorong dan menarik tubuh Dewi, dibarengi dengan gerakan pantatnya yang menghujam saat dia menarik pinggang Dewi, sehingga penisnya menghujam dalam-dalam di lubang anus Dewi, Komar merasakan puncak birahinya akan segera ia raih, gerakannyapun semakin bertambah cepat dan kasar, Amir sendiri terlihat mengangkat pantatnya saat Komar menarik tubuh Dewi, sehingga penisnya juga semakin menyeruak masuk di lubang senggama Dewi,
Amirpun merasakan hal yang sama puncak kenikmatannya akan segera ia rengkuh.
“Mar…cepetin gerakan tanganmu itu…oooohhh…gua mau ngecret…nich…aaahhh…gak tahan lagi nich kontolku dijepit memeknya neng ini……enaaaakkk…beneerr…cepet…Mar. cepet….uuuuuggghhh……gilaaaaa…..memeknyaa….oooogghh h….guaaaaa…ngecret..
Dach…oooohhh……neng…terima…pejuhku…nich….oooohhhh…. ,” Amir mengerang menyambut puncak kenikmatannya.
Ccreeeeettt….ccreeett…creeeeett….ccreeett….ccreeet t…..kontolnya Amir memuntahkan lahar kenikmatannya di dalam relung senggama Dewi, Dewi merasakan dinding rahimnya menjadi hangat oleh semburan sperma Amir.
“udah ngecret…loe….Mir….oooouuugghhh…enak…gua juga mau ngecret nich…kontolku juga..enaaakkk dijepit boolnya….ooohhh…neng….gua juga mau keluar…nich….ooohhh.. enak…ngentotin boolmu neng….aaahhh…..neng…terimaaaa….spermaku…nich….aaah h nikmaaaaat….aaaahhh…..neng…..aaahhh….neng…..” Komarpun mengerang saat penisnya menyemburkan air maninya membasahi lubang anus Dewi.
Creeeettt…creeettt….creeettt…creettttt….creeettt…. penis Komar menembakan sperma di lubang anus Dewi, Dewi merasakan hangat di dinding duburnya. Saat Komar dan Amir mencapai puncak kenikmatannya, ia sendiripun mengalami puncak kenikmatannya, hanya ia menahan agar tidak mengeluarkan erangan nikmat saat mencapai puncak kenikmatannya tersebut, tanpa disadari oleh Amir dinding vagina Dewi berdenyut kencang saat menyemburkan lahar kenikmatannya, Amir juga tidak menyadari batang kemaluannya menjadi hangat karena saat itu dia sedang meresapi nikmatnya batang kemaluannya mengeluarkan spermanya. Sssrrrrr…sssrrrr…sssrrrrrr… .vagina Dewi menyemburkan lahar kenikmatannya membanjiri lubang senggamanya dan membasahi penis Amir yang sedang berada dalam jepitan vaginanya.
“hehehehe…giliran kita lagi nich ngentotin si eneng ini….ayo Dul, giliran kita bikin si eneng ini puas dientot…gua mau nyobain boolnya….hehehehe…memeknyakan udah gua cobain tadi, sekarang gua mau nyobain jepitan liang boolnya nich….” Kata si boss.
“Ayoo…bos…gua juga pengen ngerasain jepitan memeknya, tadi gua cuman di emut pake mulutnya sekarang gua pengen kontolku ini di emut memeknya…hehehehe…” jawab si Abdul.
Abdul mulai merebahkan tubuhnya, kontolnya yang sudah sangat tegang dia pegangi dengan tangannya sehingga tegak mengacung, tanpa membuang waktu lagi si boss menarik tubuh Dewi dan menaikkan ke atas tubuh si Abdul. Abdul langsung menempatkan kontolnya ke selangkangan Dewi, kepala penisnya bersentuhan dengan bibir vagina Dewi, dan mulai menekan bibir vagina Dewi. Si boss mengarahkan lubang senggama Dewi agar tepat berhadapan dengan penis si Abdul, setelah melihat kepala penis Abdul berada tepat di posisinya dengan sekali hentakan si boss menekan pantat Dewi ke bawah sehingga penis Abdul lenyap di telan lubang senggama Dewi, Dewi melenguh panjang akibat sentakan sekaligus tersebut.i Abdulpun mengerang keenakan saat penisnya langsung tenggelam di lubang senggama Dewi.
“aaaaaaawwwww…,” lenguh Dewi.
“Uuuuggghhhh…gilaaaa….bosss…bener-bener…rapet..nich…. memek…..uuuuuggghhhh kontolku kejepit sekali…..uuuugghhh…enaaaakk….bosss…enaaakkk…memek si eneng nich…hehehehe…gak percuma kita ngerampok rumahnya dapet memek begini sich…” kata si Abdul.
“Khan gua bilan dari tadi…emang memeknya si eneng ini rapet sekali….hehehehe…tahan jangan goyang dulu loe…gua mau masukin kontolku nich…hehehehehe…..ke boolnya… coba rapetnya sama gak sama memeknya….tahan….neng…hehehhe..terima nich kontolku…hehehehe….” Kata si boss sambil menempatkan kontolnya di lubang anus Dewi.
Sleeepppp….kepala penis si boss terselip di lubang anus Dewi, dan dengan sekali hentakan kuatnya menancapkan penisnya ke dalam anus Dewi sementara kedua tangannya memegangi pinggang Dewi dan menahannya agar tidak maju saat dia menyodokkan penisnya itu …blleeeessssssss…. penis si boss pun tenggelam di dalam lubang anus Dewi.
“Aaaarrrgghhh…..aaaadddduuuhhhh…..aaaaddduuuuuhhhh …..” Dewi kembali melenguh.
“Ooouuugggghhh….gilaaaa…nich boolnya rapet jugaaa….biar udah dimasukin kontol si Komar tapi masih rapet sekali…oooouuggghhhh…..” Si Boss mengerang.
“Hooh….memeknya juga masih rapet nich boss, padahal udah kontol-kontol kalian udah menyodok-nyodoknya….hehehehehe….apalagi sekarang kontolmu sedang ada di boolnya jadi tambah sempit nich memek….gak rugi kita boss masuk ke rumah ini….” Kata si Abdul.
“Ssshhhhh…Tahan….jangan gerak dulu kalian…ssshhhhh,” tiba-tiba Dewi berkata pada si boss dan si Abdul saat si boss hendak menggerakkan pinggangnya.
Anehnya si boss langsung menuruti perkataan Dewi, nampaknya ilmu Ki Jaya sudah mengena pada diri si boss, merasakan bahwa si boss menghentikan gerakannya. Dewi tahu bahwa ilmu Ki Jaya sudah bekerja pada mereka semua.
“Mulai sekarang kalian harus patuh samaku,” lanjut Dewi.
“Iyach neng….yang penting kita di kasih kenikmatan sama si eneng aja dach,” jawab mereka serempak.
“Baiklah, sekarang kalian berdua entotinaku sampai puas….” Kata Dewi sambil tersenyum.
“Baik…neng…akan kami lakukan..permintaan si eneng….kami akan bikin si eneng merem-melek….” kata si boss sambil menyeringai.
Dewi mulai memaju-mundurkan pantatnya sehingga kedua batang kemaluan yang sedang menyumpal kedua lubangnya itupun keluar masuk dengan sendirinya. Si boss dan Abdul dibuatnya merem-melek oleh gerakan Dewi tersebut, Abdul mulai mengimbangi permainan Dewi, kedua payudara Dewi yang jadi sasaran serangannya. Gunung kembar yang bergoyang di depan matanya segera ia raih dan Abdul mulai meremas-remas keduanya dengan penuh nafsu dan kasar, membuat Dewi melenguh-lenguh menikmati remasan-remasan kasar tangan Abdul di kedua payudaranya, tak hanya kedua tangannya saja yang bergerak mulutnyapun mulai ikut membantu menyerang kedua bulatan dan kedua putingnya, silih berganti kedua putingnya dan bongkahan itu ia hisap-hisap kuat. Si boss tidak mau ketinggalan kedua tangannya mulai meremas-remas pantat Dewi kadang-kadang menampar-nampar pantat itu sehingga kedua bongkahan pantat Dewi yang putih menjadi kemerahan akibat tamparan-tamparan telapak tangan si boss. Dewi semakin melenguh menikmati permainan kasar kedua orang ini.
“Ooouugghhh…teruuuss…terusss…yacch….tampar…pantatk 
u…ooohh…hisaaapp..tetekku…oooohhh…terusss..tteruuu sss…aaachhh…nikmat…oooggghhh….tekan lebih dalam kontolmuuuu…ooouugghh…iyyaaaachhh…begituuuu…puaskk annn…akuu….” Lenguh Dewi.
Dorongan tubuh Dewi kebelakang di sambut dengan gerakan si boss yang memajukan pantatnya sehingga batang kemaluannya melesak lebih dalam di lubang anus Dewi, membuat Dewi tambah keenakan akibat ulah si boss itu, belum lagi dengan tamparan-tamparan halus yang silih berganti menghajar bongkahan pantat Dewi kiri dan kanan, Komar dan Amir yang menyaksikan aksi Dewi yang heboh mulai kembali terbangkit nafsu birahinya, batang kemaluan mereka perlahan-lahan mulai bangkit kembali, tak menunggu lama batang kemaluan mereka sudah ngaceng sempurna, Dewi yang sedang menikmati kedua lubangnya disodok-sodok penis Abdul dan si boss melihat batang kemaluan Komar dan Amir yang kembali ngaceng.
“Ehh..kaliaaan….kemariii…cepatt…..aku pengen ngemutin kontol-kontol kalian….oooohhh aaaccchhh…ssshhh….cepppaaatt…yang lebih keraaaass…aacchhh..tekaaan…yang lebih kerasss…lebih dalamm…ooouuugghhh….” Dewi mengerang.
Tanpa disuruh dua kali kedua orang itu menghampiri Dewi yang sedang asyik berguncang-guncang menikmati sodokan-sodokan kedua teman mereka, Komar mengambil posisi di sebelah kiri Dewi sedangkan Amir di sebelah kanan Dewi, hampir berbarengan keduanya mengasongkan penisnya masing-masing kehadapan Dewi, sambil masih asyik memaju-mundurkan pantatnya, kedua tangan Dewi mulai meraih kedua batang kemaluan Komar dan Amir, kedua tangannya mulai mengocok-ngocok batang kemaluan mereka, mulutnyapun mulai ikut bermain, batang kemaluan Komar yang mendapat giliran pertama di emut oleh mulut Dewi. Komarpun melenguh merasakan emutan mulut Dewi di penisnya, sementara Amir mendesah merasakan kocokan tangan Dewi, puas dengan ngemutin penis Komar, giliran penis Amir yang diserbunya, begitulah silih berganti kedua batang kemaluan Komar dan Amir di emut-emut dan dijilat-jilat oleh mulut dan lidah Dewi, keduanya merem-melek menerima perlakuan Dewi pada batang-batang kemaluan mereka.
Malam itu Dewi betul-betul merasa puas sekali bersetubuh melawan ke empat orang ini, silih berganti penis-penis mereka mengisi semua lubang-lubang yang dimilikinya, jika si boss sedang memakai vaginanya maka si Amir yang ngentotin lubang anusnya, lalu mulutnya di isi oleh penis si Komar, jika si Abdul sedang menyodominya maka giliran si Komar menyodok vaginanya dan si boss menyodok-nyodok mulutnya. Entah berapa kali lahar kenikmatan Dewi tumpah malam ini melayani nafsu birahi para lelaki perampok itu. Begitupula dengan ke empat orang perampok itu entah sudah berapa kali penis-penis mereka memuntahkan air maninya di dalam relung-relung vagina Dewi. Persetubuhan yang mereka lakukan akhirnya terhenti saat mau memasuki adzan subuh, akhirnya ke empat orang itu meninggalkan rumah Dewi setelah terlebih dahulu meninggalkan nomor HP mereka kepada Dewi, bila suatu saat Dewi membutuhkan mereka untuk apa saja mereka akan datang untuk membantu Dewi, dan merekapun keluar dari rumah Dewi dengan tangan kosong, tanpa membawa sesuatu benda apapun dari rumah Dewi, tapi atas jasa-jasa mereka yang telah memberikan kepuasan kepada Dewi, Dewi menghadiahi mereka sejumlah uang.

RSTI ANAK SMP sangat MEMUAS KAN

Siang itu aku mengunjungi SMAku, salah satu SMA favorit di Jakarta. Sebagai alumni di SMA tersebut, aku Robert masih sering ikut membina kegiatan ekstra kulikuler yang ada, di antaranya melatih Volley dan Bulutangkis. Kesempatan ini juga aku pakai sebagai kesempatan untuk mengunjungi adik2 kelasku yang cantik2. Dan sebagai kakak kelas kadang kala membuat usahaku untuk mendekati mereka tidak terlalu sulit. Salah satu adik kelas yang dekat denganku adalah Risti. Berparas biasa saja, berkulit sawo matang, pintar dan mempunyai body yang proposional. Maklum, dia selain mengikuti kegiatan keilmuan dibidang bahasa Inggris, aktif juga di dalam kegiatan Paskibraka dan Cheersleaders. Hubunganku dengan Risti sendiri sudah berjalan 3bulan. Dan sampai saat itu masih terbatas ciuman saja.

Hari itu adalah hari Sabtu, di mana aku menyempatkan diri untuk bermain bulutangkis. Dan Risti, sedang mengikuti latihan cheers sore itu.

"Hai, kak Robert... mau main bulutangkis yah di atas? " tanya Risti saat berpapasan denganku. "Hai, Ris. Iya nih lagi mau main ke atas. Kamu lagi latihan? "tanyaku balik.
"Iya, kak. Tapi Risti haus mau beli minum dulu di depan." "Oke, sampai jam berapa latihannya, Ris?"
"Jam 4 juga sudah selesai, Kak"
"Baiklah. Kalau sempat nanti main-main lah ke atas."
"Beres deh.... kebetulan aku minta di jemput pak Min agak lama kak. Biar kita bisa berduaan lebih lama...."
Seeerrr mendengar kalimat Risti membuat pikiran ku sekilas membayangkan apa yang akan terjadi nanti.

Sekitar jam 4, pintu aula atas terbuka dan muncullah Risti dengan mengenakan kaus gombrong dan celana hotpans yang membuat cetakan lembah di antara kedua pahanya terlihat samar2.

"Lho, kak...mana yang lain? Kok kak Robert sendirian?", tanya Risti mellihatku sedang bermain shadow dengan tembok.
"Iya, yang lain baru aja pulang." Sahutku sambil menghampiri Risti dan mengecup bibirnya.
"Ahhhhh, kak....jangan begitu nanti kalo ada yang masuk bisa repot." Desah Risti saat kukecup bibirnya.
"Hehehehe.... nga ada yang bakalan ke sini Ris."
"Kamu mau menemani kakak bermain? "
"Boleh, Kak..."

Lalu setelah 15 menit kami bermain terlihat Risti memberikan tanda untuk menghentikan permainan. "Kak, udah dulu ya...Risti capek." Lalu kamipun duduk2 di pinggir lapangan. Dan Risti tiduran di atas pahaku.

"Capek, Rist?"
"Iya, kak. Tadi soalnya lumayan latihannya. Dan tadi waktu Risti jadi base sempat terjatuh."
"Nih, lihat memar kan lutut Risti', kata Risti sambil menunjukkan lututnya yang memang seperti lebam.
"Duh, kamu, hati-hati donk Ris"
"Tuh liat sampai lebam gitu lutut kamu."

"Sakit? " tanyaku sambil memegang dan mengelus-ngelus lututnya.
"Nga, kak...Geli iya..." jawabnya sambil tertawa kecil. Melihat Risti tertawa membuatku gemas dan langsung saja kucium bibir mungilnya.

"Kak.....Kak Risti takut ada yang datang"
"Tenang" kubangunkan Risti sebentar dan "Klek..." suara pintu aula kukunci dan kemudian kumatikan lampu aula tersebut.

"Sini, sayang mana tadi yang lebam? Kakak lilat lagi.."

Tak lama segera kurangkul Risti dan kukecup lembut bibirnya.
"Makanya lain kali hati-hati yah sayang...."
"Iya kak...."
Lalu kamipun kembali bercumbu kembali. Semakin lama cumbuan kami semakin panas dan membara. Dengan adrenalin yang keluar sehabis kami berolahrga membuat suasana di dalam aula menjadi panas.

Kuberanikan diri untuk mencumbu Risti lebih jauh lagi. Ciumanku turun menyusuri leher jenjang Risti.
"Oh.... kak...." Risti membalas cumbuanku dengan desahan dan tangan yang semakin erat dileherku.

Melihat sambutan yang mendukung, tanganku mulai berani bergerilya. Tangan kiriku tetap menopang badan Risti sedangkan tangan kanan mulai menuruni dadanya. Terasa sangat kenyal sekali payudara Risti di tanganku yang merabanya dari lluar kaosnya....

"Ouuughh, kak Robert...."
Segera kukulum lagi bibir Risti untuk menghentikan desahannya. Dan tanganku meremas pantadnya yang begitu kenyal.....

Segera kutarik Risti ke dalam Ruang ganti. Hasratku untuk berbuat lebih jauh semakin tak tertahan. Segera kurebahkan Risti ke atas meja yang ada di ruang ganti tersebut.

Kembali kami berciuman dengan liarnya. Tanganku tak tinggal diam. Kusingkapkan dan kulepas kaos yang dikenakan oleh Risti. Kuremas remas dengan lembut kedua bukitnya dibalik Bra model sport yang dikenakannya.

"Oh....Kak..." Risti pun semakin liar dengan remasan2 lembut yang kuberikan. Tangannya tak tinggal diam melepaskan kaos yang kukenakan yang semakin basah oleh keringat nafsu.
Kutanggalkan Bra yang melekat,36B sempat kulirik dari kaitan bra yang kutanggalkan, dan kududukan Risti di meja. Ciumanku bergerilya menuruni lehernya yang jenjang dan turun menuju kedua bukit kembar yang begitu menggoda.

Kuelus lembut dan kemudian kujatuhkan ciumanku di bukit sebelah kirinya. Kekecup dan kemudian kusedot kecil... "Awww, kak....oughhh" pekik Risti sebagai reaksi atas aksi yang kuberikan kepadanya. Melihat reaksi demikian membuatku mengekplorasi lebih lanjut. Kuremass-remas dada Risti sebalah kanan. Dan pentil yang kecil kupilin-pilin lembut.

Ristipun semakin liar dan lenguhan2nya membuat adrenalinku semakin kencang mengalir. Membuatku gemas. Kutarik lembut pentil membuat Risti berpekik..."Awww, kak...sakit..."
Tak kuhiraukan pekikan Risti. Tanganku segera menarik lepas celana hotpans yang melekat. Di bagian tengan celana dalam Risti yang bermodel mini tercetak sebuah pulau kecil. Mungkin akibat cairan yang keluar, tanda Risti sudah terangsang sekali.

Kuelus2 bagian tengan celana dalamnya membuat Risti semakin menjerit...."Ouchhh, kak...Ochhh..."
Kuselipkan jariku kedalam celana dalamnya, dan kumainkan jari-jariku di atas klitorisnya...."Ochh kak....terus kak....geli...."
Merasa terganggu dengan celana dalamnya, segera kulepas dan kubuang ke lantai.

Setelah celana itu terlepas, kubuka celana pendek dan celana dalamku. Segera aku berlutut. Mengamati dan mengelus-ngelus kemaluan Risti dengan lembut. Semakin cepet elusan yang kuberikan membuat Risti semakin melenguh dengan keras..."Ochh,kak.....Ouchhh"
Kukecup vagina itu...Hmmmm wangi khas vagina yang saat itu aneh bagiku namun memberikan sensasi lain...

Kuberanikan lidahku untuk bermain di vagina Risti...Kusapu permukaannya atas dan bawah....
"Kak, robert...ouchh....terus kak...."
"Kak, ah..... "
Seiring desahan yang keluar...vagiana Risti mengeluarkan cairan...Kujilat dan kuhisap seakan tidak ingin membiarkan cairan itu keluar begitu saja...
Akibat dari hisapanku Risti berteriak " Ah....Ah...Ah...Kakkkk!! Risti mau pipis Kakkk.....Ahhhh" Melihat ini segera kumasukan jariku dan kukocok didalamnya semakin lama semakin cepat disertai dengan jilatan2 lidahku....akhirnya "Arrrgggggghhhhh Kakkkkkkkk..." Tubuh Risti mengejang hebat....

Kubiarkan Risti menikmati Orgasmenya. Orgasme yang mungkin pertama baginya. Saat membuka matanya Risti berkata " Kak, oh.....nikmat sekali.." Kukecup bibirnya dan kemudian kubisikkan " Risti, I Love U So Much..."
"Love U So Much To...." Kembali kami berpagutan dengan mesra. Kubimbing tangan Risti untuk menyentuh kemaluanku yang berdiri tegak. Ku berikan contoh untuk mengocok kemaluanku yang berukuran 18cm diameter 4cm...Kocokan tangan Risti yang mungil dan lembut membuatku berdesi "Oh....ya Risti...Oh...Enak sayang". Kumainkan kembali kemaluan Risti yang masih basah....Kupilin2 clitorisnya..."Ouhhhh Kak....Gatel lagi kak...."

Segera kuposisikan diriku diantara kedua kakinya. Dengan isyarat kumohon izin darinya. Tak ada kata terucap...hanya anggukan kecil. Kuposisikan kemaluanku tepat di depan kemaluannya...kugosok-gosok kecil dan berputar memainkan klitorisnya...membuat Risti tak tahan dan merebahkan badannya di meja sambil meremas-remas bukitnya...

Setelah kurasa pas..dan kemaluan Risti kembali basah oleh lendir kenikmatannya..Kutekan kepala kemaluanku menyeruak membuka jalan di dalam kemaluan Risti....."Ah.... kak....Sakittt!!!" pekik Risti saar kepala kemaluanku berhasil menerobos masuk. Kebelai rambutnya dan kupagut bibirnya untuk menenangkan Risti....Setelah kurasa kemaluannya mulai beradaptasi dengan adanya benda asing d dalamnya kutekan dan kukeluarkan masukan kemaluanku pelan-pelan...sampai akhirnya "Crreeeetttzzz....." kemaluanku seperti menyobek sesuatu dan "Blessss!!!" masuklah seluruh kemaluanku di dalam vagina Risti. "Kakkkkkk......Awwww!!!" Jeritan Risti dan kulihat tetes air mata di ujung matanya

Oh....vagina yang sempit dan peret...mencengkeran kemaluan begitu erat..Kuremas-remas payudara Risti dan kucumbu bibirnya untuk menenangkannya. Setelah kulihat Risti lebih tenang...kuayun perlahan-lahan kemaluanku......

Ristipun mulai menikmati ayunanku. Kucoba dengan ayunan 9 kecil 1 dalam. Satu....Dua....Tiga....Empat....Lima....Enam....Tu juh...Delapan...Sembilan....Seeeeepppppuluh......S aat hitungan kesepuluh kubenamkan semua kemaluanku menyeruak ke dalam vagina Risti...."Ohhhhhh.....kakkkkk.....".

Kuulangi lagi....Satu....dua.....Tiga...Empat..Lima...Enam. ...Tujuh...Delapan...Seeeemmmmbiilllaannn....Seepp pppulluhhhhh....kuulangi....dengan tekanan pada ayunan kesembilan dan kesepuluh " Ohhh....kakk.......Enakkkk...kakak.....Terus Kakk....!!!" Desah Risti....
Kuulangi lagi dengan kombinasi sama...dan pada ayunan yang keempat Risti berteriak "Kakkkkk ayo Kakkk Risti Mau keluar lagiiii....." Ayunan ke enam saat baru saja kubenamkan kemaluanku dihitungan keempat.....Risti menjerit " Ahhhhhh......ahhhhh...........Kakkkkk......"dan tubuh Risti kejang-kejang dan digigitnya tanganku "Ahhhhh..." Kubiarkan kemaluanku masih berada di dalam kemaluannya....

Saat Risti mulai menguasai diri, kuminta iya untuk membelakangiku dengan posisi nungging dan bertumpu di meja. Melihat posenya membuatku gemas...kukecup vaginanya dan kuberikan tepukan ringan pada bongkahan pantaddnya.....

Segera kemudian kutancapakan kembali kemaluanku ke dalam vaginanya. Posisi ini membuat kemaluanku semakin dalam masuk ke dalam vaginanya.

"OHHHH Kakkkk....." tusukan pertama dengan posisie doggie membuat Risti melenguh. Kuayun dan kupompa kemaluannya.
"Cleppp....Cleppp....Clepppp" Suara kemaluan kami beradu diiringi dengan suara beceknya vagina Risti oleh cairan yang keluar dari kemaluan Risti....

Kupompa dan semakin lama kutingkatkan Rpm kocokan pada kemaluannya membuat Risti tak tahan

"Kakkkk Ouuchhh....Ouch..."
"Ouch....Kakkk Risiti Mau Keluar lagi..."
"OOuuuchhh....Ahhh....Iya Sayang....Kakak juga sebentar lagi keluar, kita bareng yah sayang..." Kukecup bibirnya dari belakang sambil kuremas bukit kembarnya.
Kembali kugenjot Risti dengan cepat....
"ochhh....oh....Kak....."
"Ayo sayng....Ohhh.....Ohh...."
"Oh....Kak....Risti Luv U kak Robert"
"Iii...Luv...U....Tooo Risti..."
"Crrrrooooottttsss.....Croooots....Crooootsss..... Crotsss...Croootsss" semburan spermaku didalam rahimnya mengiringi orgasmeku
"Ochhh..oH....kAKK..kAKKKKKKK" Jeri Risti menjemput orgasmenya kembali...

Setelah kami mencapai orgasme kami bersama, kurebahkan badanku di atas Risti. Sambil memejamkan mata menikmati orgasme bersama yang baru kami reguk. Kubiarkan kemaluanku tetap berada didalam kemaluan Risti yang serasa menjepit dan mengurut2.

"Plooopp..." Suara kemaluanku yang mengecil dan keluar dari sangkar emas Risti. Kubuka Mata. Dan ku kecup kening Risti sambil mengucapkan.."Terima Kasih ya Sayang...."

Risti hanya tersenyum. Segera kami memakai kaus kami kembali dan di lantai lulihat ceceran sperma bercampur dengan darah perawan Risti.

"Kak...Jangan tinggalin Risti."
"Risti Takut kehilangan kakak "

Demikian kata-kata terakhir yang kuingat membayangkan kejadian tahun lalu. Lulus SMA Risty melanjutkan pendidikannya di Australia dan aku sibuk dengan pekerjaanku. Membuat kami memutuskan untuk mengambil jalan sendiri2.

Cerita SEX saat kuliah PENGALAMAN yang tak TERLUPAKAN

Hai para Mupenger... Dibawah ini ada sedikit cerita dari masa kuliahan...
Patut dibaca ya... dan jangan lupa komentar dan inputnya ya...

Cerita ini berawal pada saat aku masih di kuliah di Universitas M, kota X.

Pada saat itu, aku masih jomblo karena memang sejak dari SMP aku ga pernah berani mengungkapkan rasa cinta atau sayang kepada cewek, entah kenapa ya??
Nah, pada saat di bangku kuliah lah kemampuanku untuk melihat cewek dan berani mengungkapkan perasaan kami mulai terasah.

Aku kenal dengan seorang cewek yang kuliah di fakultas Ekonomi Universitas M, sedangkan aku kuliah di fakultas teknik. Kami kenal secara ga sengaja. Perkenalan dimulai waktu Universitas kami mengadakan Kemah bersama. Wuiihhh, rame banget. Kami kenal saat acara bebas.

"Hai..." sapaku ke cewek itu, dan dia balas menjawab "Hai juga."
"Fakultas Ekonomi ya?" "Kenalkan Rendi." Aku mencoba untuk tetap PD walaupun sebenarnya sudah mulai ga kuat nahan badan yang panas dingin .

Tak diduga, dia menjawab "Namaku Sherly, kamu dari Fakultas Teknik kan?". Aku udah sering lihat kamu kok waktu lewat depan gedung Ekonomi."

"Bagus, berarti tahap perkenalan bisa dilanjut nich!!", aku berteriak dalam hati.

Selanjutnya, setelah perkenalan itu, kami semakin akrab. Namun, ada hal yang memang masih menjadi penghalangku untuk lebih dekat dan mencoba intim dengan Sherly. Ternyata dia sudah punya gebetan, kebetulan temen dia waktu SMA dulu yang kuliah di Fakultas yang sama. "Aduuuuhhhh!!!" Aku protes dalam hati, mengapa aku baru menemukan sesosok cewek yang okey pada saat dia sudah dimiliki orang lain. FYI, cewek itu berbadan proporsional, dengan tinggi badan sekitar 168 cm, dengan ukuran dada + 36B. Waaaaw... keren banget deh.

Sehingga kami hanya dapat berteman saja. Walaupun begitu, aku sering mencuri - curi melihat dadanya yang ranum dibalik bajunya saat kami bertemu, tanpa diketahui pacarnya tentunya.

Seringkali pula, aku melihat dia melihat sesuatu di balik celanaku, ga tahu tuh, dia lihat apaan, tapi saat aku tanya, dia selalu menjawab celana panjang lo bagus (hihihihihi, jujur ga sich???).

Hingga suatu ketika, saat kami pergi berdua untuk cari makan malam (maklum, kami berdua kebetulan anak kost, dan rumah kost kami lumayan dekat), dia bercerita tentang permintaan pacarnya untuk segera menikah. DHUEEERRRR!!!! Kepalaku terasa berat dan mataku terasa pedih. Pada saat itu pulalah, aku kemudian memberanikan mengungkapkan perasaanku dan mengatakan menyayanginya. Sebenarnya aku menyangka kalau Sherly akan marah dengan keterusteranganku. Tapi, ternyata... dia malah terharu dan juga berkata, "Gue sebenarnya juga sayang sama elo, tapi pacar gue ga mungkin mutus gue."

Waduh, aku jadi kebingungan, dan sementara terdiam, tapi kemudian Sherly tersenyum dan bilang, "Kita jadi temen mesra aja, dan akses bisa bebas, karena pacar gue juga udah bebas akses badan gue." Nahhh loooo, hati ku berteriak gembira namun juga agak BT juga. Ternyata tubuhnya sudah ada yang nimbrung.

Tapi sudah lah, aku sanggupi saja permintaan dia, dan mulai saat itu, aku pun bebas mengakses tubuhnya. Pada malam itu pula, kami langsung praktek hehehhe...

Setelah makan malam, kami pun langsung pulang dan aku mampir ke kostnya. Karena kost Sherly sangat bebas akses dan waktu berkunjung ga pernah dibatasi. Kami pun memiliki waktu yang sangat luas. Kami pun langsung masuk ke kamar Sherly, cepat - cepat dia membersihkan diri di kamar mandi, ternyata ada kamar mandi dalamnya.

Setelah dia mandi, aku pun bergantian mandi. Aku bertanya dalam hati, kok ga mandi bareng aja ya? Ahh, paling itu kebiasaan dia aja kali ya?

Setelah kami berdua telah bersih, ternyata dia ga memakai kembali pakainnya. Tapi memakai piyama handuk warna kuning cerah, aduh kaya jeruk aja pikirku . Selanjutnya, aku langsung mendekat ke Sherly dan mulai menciumi wajahnya dan berhenti lama untuk menikmati manisnya bibir Sherly. Wooowww... udah lama aku ingin merasakan bibir ini, ternyata aku bisa!!!

Kami semakin panas, dan secara perlahan aku merasakan tekanan di bagian bawahku, ternyata tangan Sherly udah meraba - raba bagian luar selangkangan ku. Oooohhh... ahhhhh... kami semakin terangsang dan saling meraba, aku mulai meraba dada kanannya di depan piyamanya, aku goyangkan sedikit dan usap usap. Uuuuhhhh, enak... Sherly mulai berkicau... ga berhenti. Supaya ga terlalu mencurigakan, Sherly berhenti sebentar dan menyetel musik Pop Barat, sepertinya lagu kompilasi. Ternyata lagu yang distel justru lebih merangsang libido kami. Tanpa banyak bicara, aku mulai melucuti piyama Sherly, tanpa banyak komentar pun, Sherly membuka kaos dan celana panjangku lalu menyerbu dadaku dan menghisap putingku.. Ahhhh sensasi yang luar biasa, karena memang aku belum pernah merasakan hal ini. Ternyata Sherly sangat berpengalaman, aku pun berpikir apakah dia sudah sering beginian dengan pacarnya? Pikiran macam ini lah yang kemudian memacuku untuk dapat memuaskan nafsunya.

Segera aku pegang dadanya, dan aku usap usap putingnya yang berwarna merah muda. Terus aku usap dan kemudian aku hisap.. slurp slurp slurp dan aku gigit sedikit untuk memberi sensasi kepada Sherly. Uaaaahhhh, dia mengerang, "Terus sayang.. isep terus... enak.. ahhhh." Saat itu juga aku mulai meraba pangkal pahanya, Sherly masih memakai celana dalam warna merah muda. Dengan penuh keyakinan aku mulai mengelus gundukan yang muncul dibagian bawah celana dalamnya. Dia semakin mengerang... dan aku terus meraba, hingga aku rasakan gundukan itu terasa sedikit basah.. Aku bingung juga sich... (maklum... ).

Sherly pun, tak mau kalah dengan aksi ku, dia mulai menyelipkan tangannya ke balik celana dalamku, dan langsung memegang Mr. P ku dan mulai meremas dan menarik maju mundur. Aku sangat terangsang.. terasa sesuatu yang bergetar di tubuhku, dan aku semakin berani membuka celana dalam Sherly dan mengusap Mrs. V nya, lama - lama, kami semakin asyik, tanpa sadar aku mulai memasukkan tanganku ke Mrs. V Sherly, penuh dengan kenikmatan yang aku ga tahu seperti apa, Sherly berkata, "Kamu tiduran Ren, aku mau servis kamu..."

Aku pun langsung tiduran, dan terasa Mr. P ku menjadi hangat dan basah... saat aku lihat.. Wooooowwww... Sherly menjilat dan mengulum P ku dengan penuh semangat.. Ohhhh ahhhh uhhh.. aku mulai meracau ga menentu.. lagu yang diputar sejak tadi semakin menambah romantisme suasana. Setelah Sherly puas menjilat dan mengkulum P ku, aku pun mencium bibirnya lagi, dan menjilat puting susunya.. terus aku lanjutin menjilat seluruh tubuhnya sama seperti yang Sherly instruksikan.

Saat mendekati Mrs. V nya, aku berhenti sebentar, karena ragu, namun Sherly berkata, "Lanjutin aja Ren, lo bakal keenakan ntar". Aku pun menjilat Mrs. V nya dan sedikit maju mundur, karena secara naluri seperti itu. Sherly meracau ahhhhh.....oooojjjjjhhhhh... terus Ren.... jangan berhenti.... enyakkkk....

Aku pun terus menjilati V nya, dan tiba tiba aku berpikir, gimana kalo P ku bertemu langsung dengan V nya. Aku pun segera meminta hal ini ke Sherly, dia sedikit melihatku lalu, tersenyum dan mengangguk. Wahhhh.. terasa sesuatu yang luar biasa terjadi, aku semakin terangsang. Sherly membantu memegang P ku dan mengarahkan menuju V nya. Posisi yang kami pakai adalah Sherly di bawah dan aku di atas. Saat P ku mulai masuk lubang V nya, aku merasakan sedikit linu dan geli. Tapi semakin kedalam, semakin hangat dan enak.. Ahhh ohhh... uhhh... terus sayang.. terus... jangan berhenti.... ahhhh... Aku pun semakin tergoda untuk terus menyodok. Bunyi srox.. sroxxx...sroxx... mulai terdengar dan kami berciuman dan saling meraba, aku semakin terangsang dan memegang kedua susu Sherly yang besar itu, dan mengusap pentilnya. Sherly pun mencengkeram punggungku dan menarik pinggulku untuk semakin masuk ke tubuhnya.

Setelah beberapa saat, kami berganti posisi, Sherly berada diatasku dan aku memangku dia diatas ranjangnya. Sherly semakin mudah mengatur posisinya. Srok..srok..srokk..srokk... Sherly meracau... ouch..ah...uh...ach.... Enak... Ren...
Aku menjilat susunya dan mengulum pentilnya... dan terkadang mencium bibirnya.

Setelah sekitar 20 menit, aku mulai merasakan sesuatu yang bergetar di dalam tubuhku, dan siap untuk meledak... aku pun merasakan Sherly beberapa kali merinding.... Hingga akhirnya Sherly berteriak kecil dan tubuhnya menjadi tegang dan saat itu pulalah aku juga menegang dan sesuatu muncrat dari P ku di dalam V nya... Beberapa detik kemudian kami berciuman dan aku mencium pentilnya.

Setelah itu, aku berkata kalau ada sesuatu yang muncrat tadi, dan Sherly tertawa lepas.. "Hahahahahha... itu nama sperma Ren", kamu ga pernah ML ya?"

"Ya ngga lah.." Aku membalasnya sambil kembali berpakaian, setelah membersihkan diri kami. "Kalau itu sperma, berarti kamu bisa hamil dong Sher? Terus gimana dong?" Aku menjadi takut. Sherly dengan gampang menjawab... "Tenang aja Ren, aku sering kok ML ama pacarku dan sering keluar di dalam. Tapi aku cegah dengan pil KB biar ga hamil, dan sampai sekarang masih efektif kok hehehehe." Dia terkekeh... aku pun senyum aja, dan mencium bibirnya sebelum pulang.

Sejak saat itu, kami selalu meluangkan waktu untuk ML, bisa di kamar kost-ku atau di kamar kostnya. Pokoknya di tempat yang kami lihat memungkinkan, tentunya tanpa meninggalkan kesan yang mencurigakan dengan pacar Sherly.

Pengalaman Sex In beach terbaru 2013

Hai... Lex lagi nih. Gw mau ceritain pengalaman gw di Bali ama temen cewe gw, sebut aja Vivie (panggilannya dia). Sebenernya gw suka ama dia, mukanya manis, imut, badannya cukup langsing, kulitnya kaya gw, kuning (soalnnya sama ? sama keturunan Chinese). Tapi kita ga pernah ada ikatan pacaran, dan gw ama dia sendiri juga belom pernah gituan bareng. Nah ini cerita gw waktu ama dia pertama kali.

Ceritanya gini, waktu itu mau malem minggu, gw lagi ga ada kerjaan, gw pikir ngapain yah malem mingguan, jomblo, sendirian. Temen - temen gw pergi semua soalnnya uda pada punya pasangan. Trus kepikiran sms Vivie aja. Awalnya Cuma mau sms an, tapi keterusan dan di sms dia juga bilang sumpek, soalnnya bokap nyokapnnya lagi ke Surabaya. Jadi tinggal dia doang di rumah. Gw ajak dia jalan - jalan, gw ajak ke pantai Nusa Dua, soalnnya gw tinggal deket Nusa Dua dan lagi ga terlalu rame kaya di Kuta. Ga taunya dia mau - mau aja. Berhubung uda malem, katanya nanti pulangnya dia minta anter ke kost temennya aja, di Nusa Dua juga soalnnya rumahnya di Denpasar, jauh dari Nusa Dua. Gw bilang ya terserah. Sekitar jam 6.30 gw sampe di rumanya di Denpasar. Trus dia kluar bawa 1 tas kecil yang isinya perlengkapan dia buat nginep. Kita jalan dari rumahnya dan makan malam dulu di cafe di jalan By Pass (nama jalan menuju Nusa Dua). Abis puas makan malam, kita lanjut ke Pantai Nusa Dua, sampe di Pantai, kira - kira uda jam 8 malem.

Seperti biasa, pantai Nusa Dua uda sepi banget, di pantai deket pintu masuk cuma ada 2 ato 3 pasangan yang pacaran, ada yang ciuman, ada yang rangkulan. Sambil becanda, gw ngegoda: "dari tadi ngeliatnya pasangan pacaran mulu, berarti malem ini kita juga pacaran dong"? "Yee... maunya" bales dia sambil senyum. Trus kita cari yang sepi dan kita mulai becanda, ngobrol, tidur - tiduran di kursi pantai. Malem itu, bintang banyak banget, kita becanda. Trus karena bosan tidur - tiduran, gw mulai ke deket air, awalnnya dia cuma ngeliatin gw jalan di pinggir air. Dari jauh gw liat dia sendirian aja, jadi gw lari ke arah dia dan narik tangannya. Kita akhirnya maen di pantai sambil lari - lari kecil, ketawa, becanda, pokoknya gw seneng banget. Trus dia tersandung dan mau jatoh, reflek gw nerima badan dia yang mau jato,tapi namanya pasir, gw pun berdirinya ga seimbang, akhirnya kita jatoh bersama, dan bibir dia kena di bibir gw. Uda jatoh, kita sama - sama diem, mungkin karena sama - sama kaget kali yah... waktu dia nindih badan gw, ngerasain toketnya ada di atas badan gw, anget, dan jantungnya berasa berdebar kenceng. Mungkin deg - degan juga dia.

Trus dia bangun dan kita saling malu - malu dan dia bilang "Maaf ga sengaja." Tapi gw langsung bilang "Ga apa, harusnya aku yang bilang maaf, soalnnya ga bisa nahan badan kamu". Kita sama - sama bersiin pasir di badan kita masing - masing sambil berdiam diri gitu. Sambil bersiin pasir, gw ngelirik muka dia, mukanya jadi merah karena malu. Setelah kita ngerasa bersih, gw ngajak dia balik ke kursi pantainya, di kursi itu, gw ngelus pipinya dengan alesan ada pasir. Tapi dia malahan merem, mungkin dia menikmati elusan tangan gw. Mulailah gw deketin muka gw dan pas dia buka mata lagi, pas bibir dia beda 1 Cm ama bibir gw. Dalem hati gw bilang mati gw! tapi ternyata dia malah merem lagi... dan gw pun nerusin dan akhirnya bibir kita saling nempel. Dan dia sama sekali ga bereaksi, cuma merem aja. Sampe gw ngejilatin bibirnya pelan dan lembut (walo aga asin kena air laut...) terus dia buka mulut tiba - tiba, sehingga lidah gw masuk ke mulut dia. Dan mulai saat itu, lidah kitalah yang saling berkenalan dan bermain bersama. Tangan gw belom nakal, masih megang leher dan pipi dia, sedangkan tangannya diem aja.

Setelah mulut kita terpisah, gw ngomong sama dia "Sorry, aku kelepasan, ga bisa...Vivie tiba - tiba nutup mulut gw pake tangannya.

"Ga apa, aku juga menikmatinya kok, kamu uda jomblo berapa lama?"

"Uda setaon-an, kalo kamu?" jawab gw

"Aku belom pernah pacaran lagi... sebelom kuliah ga boleh ama mama"

"Kalo gitu... kamu... mau ga... ng... jadi... teman hidupku...??? aku nembak sambil terputus - putus karena grogi banget.

Dia ga bilang apa - apa, dia cuma ngedeketin mukanya lagi dan kita mulai ciuman lagi. Kali ini dia mulai ngasi rangsangan ke gw, tangan dia mulai megang tangan gw yang di paha gw. Tangan gw juga mulai megang tangan dia yang satu lagi. Sampe dia akhirnnya ngegeser tangannya, dan tepat diatas anu gw. Gw kaget, kok dia berani juga, ternyata dia ga sadar tangannya ada di atas anu gw. Namanya cowo, kalo anunya dipegang cewe, pasti reaksi... dia ngeliat apa yang bergerak, soalnya badan gw diem, cuma yang di tangannya doang gerak. Diapun kaget kalo dia uda pegang anu gw. Saat itu, tangan gw uda ngerangkul dia kaya ngajak pelukan, dan kita akhirnya pelukan sambil tiduran di kursi itu.

Dia bilang: "kok anu kamu gerak sih? Terangsang yah?" tanpa bicara aku langsung buka celana, dan dia malu ngeliat punyaku uda ngeras dan besar. Dia bilang ini pertama kalinya dia ngeliat punya orang lain selain keluarganya. Dia reflek nutup muka dia pake1 tangan. Tapi tangan satunya gw pegang dan gw anter ke barang gw itu, gw bilang "Ga apa." Dan dia akhirnya megang barang gw dan ngelepasin mukanya dari tangannya yang satu. Trus gw cium dia lagi. Kali ini tangan gw mulai ngegerayang ke punggungnya dia dan berhasil ngelepas BH nya dari belakang, sampe Bhnya jatoh keluar dari kaosnya. Trus gw mulai coba bukain kaosnya, awalnya ga dia ga mau, karena takut diliat orang. Tapi gw bilang kalo dipantai ini udaga ada orang, apalagi uda kaya waktu itu, jam 11 malem. Akhirnya dia mau juga. Itu pertama kali gw liat dadanya yang mulus banget, putingnya masi pink, sekelilingnya warna kulit orang cina laennya, kuning. Dan dia pun bukain baju gw sampe akhirnya gw yang bugil duluan. Sambil maenin toket dia dan ciuman, gw buka seleting celananya dan gw masukin tangan gw ke dalem CD nya, gw ngerasa dia pun uda mulai basah. Trus gw telanjangin dia dan kita mulai permainan yang sesungguhnya? nikmat banget. Gw sekali lagi bilang dalem hati, untung banget, merawanin anak orang, orang yang gw suka lagi. Sampe akhirnya kita kira - kira orgasme 3kali. Dan yang terakhir, gw orgasme, gw minta keluarin di dalem. Dan diapun ngizinin. Soalnnya dia juga lewat masa nya.

Malem itu kita pulang ke kost gw, dia ga jadi nginep di kost temennya, tapi dikost gw. Di kost gw, kita juga maen lagi ampe jam 6 pagi. Kira - kirajam setengah 7kita baru tidur, tentunya... sambil telanjang. Dia nginep 3 hari, soalnnya senen dia kuliahnya sore, sedangkan gw lagi masa training. Sejak saat itu kita bener - bener pacaran dan beberapa kali "maen" tapi sekarang uda putus, soalnnya dia uda kerja di luar Bali.
__________________
• TAMAT •
Pengalaman Sex dengan Teman Kerja
 Kebetulan sekali saya dipilih menjadi salah satu dari karyawan sebuah perusahaan diluar negeri dan ditempatkan dinegara mereka. Kami menjadi pegawai tetap dan berdomisili dinegara tersebut. Bersama kami juga terdapat beberapa wanita.

Ini adalah pengalaman seks saya dengan salah satu rekan kerja wanita. Sekarang kita sudah menikah dengan orang yang lain dan belum pernah bertemu lagi.

Waktu Anita dan teman teman wanita lainnya tiba dikota kami, saya dan rekan rekan lainnya menjemput di airport dan membawa mereka kehotel tempat mereka tinggal. Kita pada saat itu sudah selesai pendidikan dan mulai bekerja. Saya sharing flat bersama enam anak lainnya. Diflat kami ada tiga kamar besar dan saya menempati kamar terbesar bersama tiga rekan kerja, semua dari Indonesia.
Waktu menjemput Anita, ini adalah pertama kalinya saya bertemu dengan Anita. Rambutnya lurus panjang sebahu, dengan muka yang lumayan manis dan seksi, bibirnya yang menantang, teteknya yang cukup besar boleh juga nih cewe, saya rasa demikian juga dengan Anita waktu kita salaman dia megang cukup lama dan kasih senyum yang aduhai. Bayangkan saja saya sudah dua bulan lebih dikota ini dan belum punya pacar. Dimobil dia duduk disatu mobil dengan saya dan kita duduk dibelakang. Kayanya sih kita benar benar saling tertarik. Selang beberapa hari kita bertemu lagi dan mulai merasa dekat. Anita sebelumnya pernah kekota ini dan lebih mengetahui seluk beluk kota ini dibandingkan dengan saya. Kami janjian untuk pergi jalan jalan berdua saja.

Hari Sabtu, hampir seluruh rekan baik yang laki atau wanita datang kerumah saya untuk makan makan. Selama makan siang Anita selalu duduk dekat saya dan ngobrol dengan saya saja. Teman teman yang lain sudah senyum senyum saja. Sore hari waktu yang lain pulang Anita masih tinggal dan ngobrol dengan saya, dia terus bilang mau mandi dulu, saya kasih anduk saya dan bilang saya engga punya anduk baru mau tidak pakai anduk saya saja, dia haya tersenyum sambil minta anduk saya, untuk baju saya kasih t shirt saya dan dia setuju saja untuk memakainya. Kita ngobrol ngalor ngidul mengenai diri kita, sekali kali tangan saya dipegang oleh Anita sambil tersenyum. Hati sudah tidak karuan saja tapi saya tahan tahan karena teman teman serumah masih pada ada. Selesai makan malam, saya dan teman teman masuk kamar karena AC dikamar lebih dingin dibandingkan dengan ruang tamu, Anita ngikutin dan duduk ditempat tidur saya. Kita terlibat diskusi yang cukup menarik, saya tidak ingat persis apa yang dibicarakan tapi semua bersemangat. Dari posisi duduk Anita akhirnya berbaring ditempat tidur saya dan saya menyender ke dinding. Capai menyender saya tiduran disebelah Anita dan memeluknya dari belakang, dia diam saja malahan tangan saya dipegangnya. Teman sekamar juga acuh saja. Karena mereka tidak berpikir sejauh itu. Saya sudah merasakan kontol saya agak mengeras karena nempel dipantat Anita, sebaliknya Anita malahan mendorong pantatnya kesaya jadi tambah saja kontol saya jadi lebih keras.

Satu persatu mulai ketiduran dan saya dan Anita juga merasa ngantuk, saya masih memeluk dia dari belakang, dan akhirnya lampu dimatiin oleh salah satu rekan, Anita masih tidur ditempat tidur saya. Punggung Anita mulai saya pijat pijat dan punduk dan lehernya saya cium pelan pelan, dia mengelinjang bulu tangan terasa berdiri waktu saya elus tangannya. Anita mendesah desah dan menekan pantatnya kekontol saya. Sayangnya dia pakai celana pendek. Kalau dia pakai rok sudah saya singkapkan dan masukkan kontol saya. Anita menarik tangan saya dan jari tengah saya dimasukkan kedalam mulutnya dan diisap, isapannya sangat kuat dan terasa enak. Bisa dibayangkan kalau itu adalah kontol saya. Teman teman masih tertidur semua atau mungkin pura pura tertidur dan mendengarkan kita berdua.

Tangan saya menjalar kedalam tshirt nya dan menemukan teteknya Anita, pentuilnya sangat besar dan keras, saya gosok dengan telapak tangan saya, Anita bertambah mendesah dan menekan pantatnya lebih keras lagi. Tetek Anita sangat keras dan kenyal sekali, dibilang kecil tidak kecil dan dibilang besar juga tidak besar, telapak tangan saya tidak bisa memegang seluruhnya. Untuk meremasnya juga sulit sangking kenyalnya tetek Anita. Celana saya sudah terasa basah oleh lendir, kontol saya terasa sakit terjepit didalam celana. Anita mengarahkan tangannya kekontol saya dan meremas remas kontol saya dari luar, rasanya pengen pecah saja tapi apa boleh buat harus saya tahan dulu. Tangan saya kemudian turun kememeknya dan meremas remas dari luar, hanya sejauh itu yang bisa kita lakukan dan akhirnya kita tertidur. Besoknya kita bangun pagi pagi dan langsung mandi, Anita minta saya anterin dia pulang kehotel karena mau ganti baju, wah kebetulan nih saya pasti bisa nerusin apa yang belum selesai.
Di hotel saya sudah engga tahan lagi begitu pintu kamar tertutup saya peluk Anita dan mencium bibirnya, dia membalas dengan hangat dan menjulurkan lidahnya untuk saya hisap, ludah kita sudah bercampur satu dan mengalir dari sudut bibir kita.

Saya mengisap bibir bawahnya yang cukup tebal dan seksi, sekali kali saya gigit pelan dan menjulurkan lidah saya kedalam mulutnya, Anita mengisap lidah saya dengan keras sampai terasa agak sakit karena teralu keras diisap oleh dia. Anita saya peluk dengan keras dan tangan saya memegang pantatnya yang montok, saya tarik dan tekan kekontol saya yang sudah keras sejak tadi malam. Anita merenggangkan pahanya agar kontol saya bisa menyentuh memeknya. Anita tingginya sama dengan saya, jadi cewe ini terhitung tinggi juga, saya saja sudah kira kira 1.74 dan dengan posisi berdiri semua sepertinya pas sekali, saya tidak harus nunduk untuk menciumnya dan dia tidak usah berjinjit untuk mencium saya. Saya dorong Anita ketembok dan sambil mencium saya pegang memeknya dari luar, Anita masih memakai celana pendeknya dan saya masih dengan jeans saya, pentil teteknya terlihat keras dan mendorong t-shirt yang dipakainya, Anita ini anti BH, dia tidak perlu BH karena teteknya tidak turun walaupun cukup besar. Tangan saya yang satu lagi saya pergunakan untuk meremas remas teteknya. Anita mengelinjang waktu teteknya saya remas, rupanya ini adalah weak spot dari Anita. Saya tarik t-shirtnya keatas dan langsung teteknya saya hisap dan jilat jilat. Kepalanya mulai bergoyang kekiri dan kanan, desahan Anita menjadi semakin keras, tangannya memegang belakang kepala saya sambil meremas remas rambut saya.

Ditekannya kepala saya keteteknya sampai saya sulit untuk bernafas.
Kakinya lebih terbuka memberi jalan untuk tangan saya lebih meremas memeknya. Tangannya turun kekontol saya dan meremas remas dari luar. Karena tidak tahan lagi, akhirnya swaya lepaskan t-shirt dan tetek Anita terlihat sangat seksi, besar tapi tidak turun, aerolanya lebar dengan warna coklat tua, pentilnya coklat kehitam hitaman dan sangat besar. Kedua duanya sudah berdiri. Kedua teteknya saya remas remas, aka menyender kedinding sambil mengerang ketika teteknya saya remas, gemas sekali saya melihat tetek Anita, pentilnya sangat menantang, saya hisap salah satu sambil tetap meremas. Anita akhirnya mendorong saya sedikit dan ia merebahkan dirinya ketempat tidur, zipper celana jeans saya dibuka dan tangannya masuk kedalam celana dalam saya, Anita meremas kontol saya yang masih didalam celana dalam sambil menutup matanya, bibirnya merekah dan tersenyum. Seperti kena listrik kontol saya benar benar jadi sangat keras, dan basahnya tidak ketulungan. Saya belum keluar tapi celana dalam saya sudah basah sekali. Buru buru saya lepaskan celana jeans saya dan Anita tidak sedikitpun mlelepaskan pegangannya dari kontol saya. Remasannya sangat enak dan membuat saya mengerang.

Celana dalam saya diturunkan oleh Anita dan kontol saya langsung saja meloncat keluar dan terasa sangat lega, bayangkan saja dari tadi tegang dan tertekan oleh celana jeans dan cd saya. Kalau berdiri kontol saya kira kira 15 cm dengan diameter kira kira 5 cm kalau lagi keras. Kepala kontol saya terlihat menonjol karena disunat dan terlihat besar sekali dibandingkan batangnya. Anita membuka bibirnya dan mulai memasukkan kontol saya sedikit dikit kemulutnya, mula mula dijilat lobang kontol saya dan kepala kontolnya dijilat berulang ulang. Jilatannya ini membiat saya merasa geli karena lidahnya yang kasar kena kulit kontol saya. Lendir terlihat menetes dari kontol saya dan oleh Anita dibersihkan dengan ujung lidahnya. Celana dalam saya dilepaskan oleh Anita dan saya masih dalam posisi berdiri sedangkan dia duduk ditempat tidur. Isapan Anita hampir membuat saya keluar dan rasanya sih sudah keluar sedikit tapi masih bisa saya tahan. Anita kemudian melepaskan celana pendeknya dan celana dalam hitamnya dari bahan seperti jala terlihat sangat menantang, saya bisa melihat kalau Anita mempunyai jembut yang tebal sekali, diatas memeknya terlihat mengembung dan dari celana dalamnya keluar jembutnya sedikit.

Dibagian memeknya terlihat bercak basah. Anita membaringkan badanya dan saya tiduran disampingnya. dia mencium saya sambil meremas kontol saya. Tangan saya diarahkan kememeknya dengan menyingkapkan celana dalamnya. Lendir terasa membasahi memek Anita, jari saya mulai menjelajahi bibir memeknya mencari itilnya, bibir memek Anita sangat tebal dan itilnya terbungkus dengan rapih oleh bibirnya yang tebal itu. Saya tarik bibir memek yang menutupi itilnya dan merasakan bejolan besar dibawah sarung itilnya itu. Jempol dan telunjuk saya mulai memijat mijat itilnya dan sekali kali saya pencet agak keras. Anita mengerang keras setiap kali saya pencet itilnya. Bibir memek Anita benar benar lebar, saya bisa menarik dengan panjang. Anita menurunkan dan melepaskan celana dalamnya dan menarik saya keatas, saya sebetulnya ingin menjilat memeknya tapi oleh Anita ditarik keatas. Dengan posisi diatas kontol saya pas didepan memek Anita, tangannya menggenggam kontol saya dan Anita mulai mengosok gosok kepala kontol saya kebibir memeknya. Saya membantu sambil melebarkan bibir memek dengan tangan satu, tangan saya yang satu lagi menopang badan saya yang berada diatas Anita. Suara basah dan ciplek terdengar waktu Anita memainkan kontol saya dimemeknya.

Saya mencium Anita dan mempermainkan lidah dan bibirnya. Anita masih saja memeramkan matanya dan senyum keenakan terlihat dimukanya. Saya berusaha untuk memasukkan kontol saya kememeknya tapi ditahan oleh Anita. Tangan saya dua duanya saya topangkan diatas agar saya bisa dengan sepenuh tenaga menekan kontol saya kememeknya. Waktu tangan saya naik keatas tercium bau amis yang sangat menyengat dari tangan saya. Rupanya memek Anita sangat bau dan itu sebabnya dia tidak ingin saya menjilat memeknya.

Ini adalah pertama kali saya mencium bau memek yang sangat menyengat, rasanya mau muntah tapi bagaimana, orang saya lagi menikmati tubuh Anita dan demikian juga Anita. Untung Anita masih memeramkan matanya kalau tidak dia bisa melihat mimik muka saya.

kontol saya terasa sangat geli karena digesek gesekan kebibir memeknya yang penuh dengan jembut. Saya tetap berusaha untuk memasukkan kontol saya kelobang memeknya tapi Anita dengan genggamnya yang kuat menahan kontol saya. Akhirnya Anita mengarahkan kontol saya kelobang memeknya. Tangan Anita yang satu ditempatkan dipantat saya dan dia menekan pantat saya agar saya mulai mendorong kontol saya ke dalam. Saya kira saya dapat memasukkan kontol saya seluruhnya, tapi ternyata saya salah, Anita hanya memperbolehkan setengah dari kepala kontol saya masuk kelobang memeknya, inipun terasa agak sulit karena memeknya sangat sempit. Kadang kadang saya mencoba menganalisa besar kecilnya memek seorang dengan membandingkan dengan bibirnya, untuk satu ini analisa saya benar, Anita mempunyai bibir yang lebar dan ternyata lobang memeknya sangat sempit dan kecil, ini mungkin hanya kebetulan saja.

Setiap kali saya mencoba memasukkan kontol saya kedalam, Anita menahan dan menggelengkan kepalanya. Ini dilakukan untuk waktu yang cukup lama, Anita memasukkan sebatas setengah dari kepala kontol saya dan kemudian mengeluarkan sambil mengosok gosoknya keitil dan bibir memeknya. Dia benar benar mengetahui bagaimana mempergunakan dan menikmati kontol untuk kepuasaannya.

Lumayan lama dia menggosokkan keitilnya dan saya bisa melihat Anita menutup matanya dan tangan satunya mengusap ngusap punggung saya.
Saya sudah engga tahan untuk mendorong masuk seluruhnya. Tapi Anita selalu menahan dan tidak mengijinkan saya untuk memasukkan seluruhnya. Tetek Anita saya hisap dengan keras dan pentilnya saya gigit pelan pelan. Rupanya Anita menyenangi hal ini.

Melihat saya tidak tahan lagi, Anita memasukkan kontol saya lebih dalam lagi tapi masih belum seluruhnya, hanya setengah saja. Memek Anita terasa sangat sempit dan kecil. Kepala kontol saya agak sulit untuk masuk dan terasa dijepit dengan kuat kuat oleh bibir memek Anita. Memeknya sangat basah, mungkin cairan dari kontol saya. Anita masih memegang kontol saya dengan sebelah tangan, kayanya dia mencoba untuk menahan agar kontol saya tidak masuk seluruhnya. Karena sudah tidak tahan lagi saya menekan kuat kuat kontol saya kedalam memek Anita, tapi ternyata tidak semudah apa yang saya bayangkan. Anita menahan sambil menurunkan pantatnya jadi agak sulit buat saya untuk menusuk lebih dalam lagi.

Saya kemudian memutar badan dan sekarang Anita berada diatas dan kontol saya masih didalam memeknya sambil dipegang oleh tangannya. Dengan posisi ini maka saya lebih leluasa untuk memegang dan mengisap pentilnya. Tetek Anita terlihat sangat seksi dan menggantung dengan baik didadanya. Tidak terlihat turun, tetek Anita sangat kenyal dan keras.

Dengan posisi diatas, Anita lebih leluasa mengkontrol gerakannya dan sedalam apa dia ingin kontol saya masuk. Irama nafasnya terlihat bertambah cepat dan gerakan naik turunnya juga bertambah cepat. Waktu Anita hampir orgasme, dia melepaskan pegangannya dan sekali sorong memeknya ditekankan kekontol saya, tekanan kekontol saya terasa sangat kuat karena sempitnya lobang memek Anita. Gerakan selakigus ini terasa sangat nikmat dan geli, memek Anita terasa sangat ketat dan sempit. Walaupun kontol saya tidak besar sekali tapi didalam memeknya menjadi terasa sangat besar. Beberapa kali naik turun akhirnya Anita mencapai orgasmenya dan ributnya dia, sambil mengerang dia menyebut nama saya dan meremas dada saya dengan kuat, kepalanya digoyangkan kekiri dan kanan, pahanya menjepit paha saya dan memeknya ditekan keras keras sambil digoyang kekiri kekanan sepertinya mau mencoba memasukkan kontol saya lebih dalam lagi. kontol saya terasa menyentuh didinding dalamnya dan bisa kerasa diperutnya. Orgasme Anita cukup lama dan memeknya terasa lebih sempit dan keras, tegang sekali bibir memeknya. kontol saya terasa sakit karena dijepit oleh memeknya. Jepitan Anita membuat kontol saya mengeluarkan peju tanpa bisa saya kontrol lebih jauh lagi. Seluruh peju saya keluar didalam dan ini membuat Anita mengelinjang dan berteriak lebih keras. Saya takut kalau kalau orang diluar bisa mendengar. Tapi Anita biasa biasa saja. Waktu orgasmenya sudah selesai, Anita menciumi bibir dan muka saya sambil ngucapin terima kasih. Padahal saya juga menikmati memeknya. Anita menjatuhkan badannya kebadan saya sambil tetap memeluk dan membiarkan kontol saya didalam memeknya. Kita berdua akhirnya tertidur beberapa menit sangking capainya. Selang beberapa waktu saya merasakan Anita mengecil dan melonggarkan memeknya seakan akan memjiat mijat kontol saya dan ulah dia membuat kontol saya kembali bangun, kontol dan memek kita terasa sangat basah karena peju dan cairan memeknya.

Bau peju dan memeknya bercampur menjadi satu. Tapi ternyata itu membuat Anita terangsang lagi, lebih lebih mendengar suara becek waktu dia mengeluarkan dan memasukkan kontol saya kememeknya.

Ronde ini lebih panjang karena kita sudah keluar tapi tetap hot seperti ronde pertama. Bau memek Anita sudah tidak menyengat seperti tadi lagi, bagian kontol, memek dan paha kita sangat basah oleh keringat dan peju. Saya bisa merasakan belahan pantat saya basah sekali dan peliket, Anita acuh saja dan kita berdua tidak berniat untuk membersihkan dulu. Anita merebahkan badannya disamping saya dan minta saya untuk berada diatas dia. Tanpa melepaskan kontol dari lobang memeknya saya memutar dan berada diatas Anita. Kasur terlihat basah dan becek tapi Anita diam saja. Dengan posisi diatas saya dapat melihat memek Anita dengan jelas, Kalau tadi saya tidak sempat memperhatikan memeknya, sekarang saya dengan leluasa memandang memek Anita. Jembutnya sangat tebal tapi sangat rapi, dia rupanya benar benar memelihara jembut dan dicukur dengan rapi. Masih terlihat tebal dan banyak tapi tidak menjalar ke selangkangannya. Kaki Anita saya angkat dan letakkan diatas pundak saya, posisi ini membuat memek Anita terlihat merekah dengan kontol saya didalamnya. Cairan peju terlihat setiap kali saya tarik kontol saya keluar dan semua berkumpul dibibir memeknya. Saya sangat suka melihat memek yang ada pejunya ini buat saya sangat seksi, sekarang ini kalau istri saya ngentot dengan cowo lain, saya selalu minta dia untuk tidak mencuci memeknya karena saya mau lihat peju cowo itu mengalir keluar dari memeknya. Dan ini selalu dilakukan oleh istri saya setiap kali dia ngentot dengan cowo lain.

Anita menarik kakinya dan memeluk kakinya kedadanya, saya menjadi lebih leluasa dengan pandangan saya kememek Anita. Dengan bertumpu pada satu lutut saya mulai menusuk memek Anita, walaupun sudah basah tapi memek Anita sangat sempit. Hal yang sangat menarik bagi saya, bibir memek Anita sangat tebal sampai sampai saya dapat menarik kesamping, juga yang menutupi itilnya terlihat sangat tebal dan dalam. Tapi lobang memeknya sangat sempit. Itil Anita masih bersembunyi dibalik tudungnya dan dengan mudah saya menarik tudungnya sampai itilnya terlihat meyembul keluar, lagi lagi itil Anita sangat besar, berbentuk seperti kepala kontol tapi dalam ukuran yang lebih kecil dan berwarna putih kecoklat coklatan. Rasanya ingin saya menjilat dan mengulumnya tapi ingat akan baunya niat ini saya urungkan. Setiap saya memasukkan kontol saya kememeknya terlihat bibirnya tertarik kedalam ikut masuk kelobang memeknya, ini yang mungkin membikin memeknya menjadi sangat sempit. Waktu saya cabut keluar, bibirnya ikut tertarik keluar dan merekah. Berulang ulang saya lakukan sambil menikmati pandangan yang mengasyikkan ini.

Anita terlihat mulai mengoyangkan pantatnya walaupun tidak mudah karena ia masih merangkul kedua kakinya. Setiap kali saya tekan Anita terlihat mengerang dan saya dengan bebas dapat measukkan seluruh kontol saya kedalam lobangnya. Saya hanya bisa lihat jembut saya nempel dengan jembutnya dan batang kontol saya benar benar ditelan oleh memek Anita. Rasa geli mulai terasa dikontol saya dan nafas Anita terlihat mulai cepat. Tanganya dilepaskan dan kakinya dilingkarkan kepinggang saya, tangannya merangkul pundak saya dan dia mencium saya sambil meyodorkan lidahnya.

Kita benar benar menikmati goyang ini dan akhirnya kaki Anita dilepas dan dia melebarkan pahanya lebar lebar sambil mendorong keatas mengikuti tekanan dari saya. Nafas kita mulai bertambah cepat dan cepat dan akhirnya kita berdua melepaskan ciuman untuk ambil nafas. Anita terus bilang kalau dia hampir keluar dan minta saya utuk keluar bareng lagi, dia bilang kontol saya terasa sangat besar dan enak, sambil ngomong dia kemudian berteriak keras sekali menyebut nama saya dan badannya bergetar seakan akan dia kena penyakit ayan. Matanya merem melek dan dia bilang kalau dia keluar, memeknya seperti pertama kali menjadi sangat sempit dan kecil dan benar benar meremas kontol saya, pantatnya bergoyang dengan keras seakan akan meremas kontol saya luar dalam. Saya tidak dapat bertahan lama dan peju saya keluar dengan cepat dan mudah. Orgasme ini lebih enak dibandingkan dengan yang pertama karena kontol saya terasa bebas hanya ada remasan memeknya saja. Saya merasakan muncratan yang banyak sekali dan lama sekali, remasan memeknya benar benar sangat enak dan Anita mengerang keras lagi sambil bilang saya keluar lagi dan ini benar benar panjang dan lama.

Setelah kita mencapai orgasme kedua, Anita melepaskan kontol saya dan langsung saya kekamar mandi untuk membersihkan kontol saya. Anita masih tiduran dikamar dan begitu masuk kamar mandi saya tutup pintu dan ampun baunya masih sangat kuat rasanya mau muntah saja waktu itu. Saya mencuci berulang ulang agar bau memeknya bisa hilang. dan memang bisa hilang. saya terusin saja mandi sekalian. Ini pertama kali saya merasakan memek yang sangat ketat tapi juga sangat bau.

Waktu saya selesai Anita gantian mandi dan setelah itu kita pergi makan siang. Lumayan lama kita bercinta dikamar Anita.

Pengalaman saya dengan Anita tidak berhenti disitu walaupun memeknya sangat bau itu tidak menghentikan saya dan Anita untuk terus bercinta, kadang kadang kita main dikamar saya dan kadang kadang dikamar Anita. Ini berjalan terus sampai Anita selesai pendidikan selama dua bulan. Waktu Anita selesai pendidikan dia harus pindah dari hotel dan mencari flat sendiri. Saya dan salah satu rekan akhirnya bergabung dengan Anita menyewa flat dua kamar.
Saya sekamar dengan teman laki dan Anita dikamar sendiri, tapi secara praktis saya selalu tidur dikamar Anita. Dan teman saya juga tidak berkeberatan karena dia juga dekat dengan Anita dia ini agak kebanci bancian. Karena tau rekan satu ini rada bences, Anita selalu hanya memakai celana dalam dan T shirt dirumah, celana dalam yang sering dipakai oleh Anita adalah celana dalam katun warna putih dan tipis, ini membuat jembutnya terlihat dengan samar samar dari luar.. Ini membuat saya selalu horny dan ingin ngentot dengannya. Libido Anita ternyata sangat besar dan satu orang saya rasa tidak cukup buat Anita.

Dia juga punya teman bule dan sering dia tidur dirumah mereka dan baru pulang pagi atau malam sekali. Biasanya saya sudah tidur dikamar Anita dan dia selalu masuk pelan pelan dan masuk keselimut disamping saya tanpa celana dalam dan baju. Ini selalu dia lakukan kalau dia pulang dari rumah temannya. Saya selalau dirangsang dan Anita selalu mengisap kontol saya untuk bikin kontol saya menjadi keras. Setiap kali kita bercinta Anita selalu keluar duluan dan selalu dia nanya apa saya sudah keluar atau belum, padahal tanpa nanyapun Anita pasti tau kalau saya belum keluar. Sering Anita turun dan mengisap kontol saya yang penuh dengan cairan memeknya. Yang menarik memek Anita tidak sebau seperti dulu, sekarang saya bisa tahan dengan baunya dan sering juga tidak bau sama sekali dan kalau memeknya tidak bau sudah pasti saya menjilat dan menghisap memek dan itilnya. Anita paling senang kalau itilnya diisap oleh saya. Anita mempunyai itil yang lumayan besar dan bibir memek yang tebal dan lebar sangat berbeda dengan kecilnya lobang memeknya., tebalnya bibir memek Anita membuat saya lebih sering menjilat dan menghisap memeknya.

Posisi yang paling dia sukai adalah dibawah dan saya diatas, teriakan Anita masih terus berlangsung kalau dia orgasme dan biasanya saya selalu menutup mulutnya dengan ciuman atau dia mengigit bahu saya, bekas gigitan Anita banyak sekali dibahu saya, ini selalu kita lakukan kalau rekan yang satu lagi sedang dirumah. Kalau dia tidak ada maka dengan bebas Anita berteriak dan menjerit waktu dia mencapai orgasme.
Saya sharing flat dengan Anita untuk beberapa tahun sampai dia akhirnya nikah dan kebiasaan kita ngentot tetap berlangsung walaupun kita berdua telah nikah dengan orang lain. Hubungan antara Anita dan saya benar benar hanya untuk seks dan kita benar benar menikmati hubungan ini. Setiap ada kesempatan selalu kita pergunakan untuk bercinta.

Hubungan ini akhirnya harus berhenti karena saya pulang ke Indonesia dan Anita pindah mengikuti suaminya dan sampai saat ini kita tidak pernah berhubungan sama sekali.